Rabu, 31 Desember 2025

BI Tegaskan Rupiah Tetap Terkendali di Tengah Tekanan Global


 BI Tegaskan Rupiah Tetap Terkendali di Tengah Tekanan Global Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan materi konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan November 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (19/11/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah masih berada dalam kondisi terkendali meski tekanan dari ketidakpastian pasar keuangan global terus meningkat. Pergerakan rupiah yang sempat melemah pada pertengahan November dipandang masih sejalan dengan dinamika mata uang negara kawasan dan mitra dagang utama Indonesia.

Per 18 November 2025, rupiah berada di level Rp16.735 per dolar AS, atau melemah 0,69 persen (ptp) dibandingkan posisi akhir Oktober 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (19/11/2025), menjelaskan bahwa pelemahan tersebut lebih banyak dipengaruhi sentimen eksternal, termasuk ketidakpastian kebijakan moneter global.

Untuk menjaga stabilitas, BI kembali mengintensifkan langkah stabilisasi nilai tukar melalui berbagai instrumen intervensi. Upaya tersebut mencakup intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar luar negeri, transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF) di pasar domestik, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Selain intervensi pasar, stabilitas rupiah juga didukung oleh peningkatan pasokan valuta asing dari eksportir dan korporasi. Kebijakan penguatan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) mendorong lebih banyak konversi valas ke rupiah, sehingga menambah suplai likuiditas di pasar domestik.

Ke depan, Perry menegaskan komitmen BI untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah secara terukur. Langkah tersebut akan dilaksanakan melalui intervensi di pasar spot, off-shore NDF, domestik NDF, hingga pembelian SBN. Menurutnya, prospek rupiah tetap positif seiring imbal hasil yang kompetitif, inflasi yang terjaga rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang masih solid.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru