Rabu, 31 Desember 2025

Australia Masukkan Indonesia ke Daftar Negara Siap Gabung CPTPP, Airlangga: Fondasi Kita Sudah Kuat


 Australia Masukkan Indonesia ke Daftar Negara Siap Gabung CPTPP, Airlangga: Fondasi Kita Sudah Kuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Forum Diskusi bersama peneliti Universita Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (19/11/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Indonesia kembali mendapat angin segar di kancah perdagangan internasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Australia telah menempatkan Indonesia dalam daftar negara yang dinilai siap memulai proses aksesi menuju keanggotaan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Menurut Airlangga, penilaian Australia ini menjadi sinyal kuat bahwa fondasi perdagangan Indonesia dianggap solid dan selaras dengan standar perjanjian dagang modern.“CPTPP ini pada dasarnya sejalan dengan berbagai kesepakatan yang sudah kita ikuti—mulai dari WTO hingga RCEP dan ASEAN. Artinya, kita hanya butuh beberapa penyesuaian regulasi untuk masuk ke komitmen CPTPP,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Perjanjian Dagang Ambisius yang Hubungkan 12 Negara

CPTPP dikenal sebagai salah satu blok perdagangan paling ambisius di dunia. Perjanjian ini menghubungkan 12 negara dengan total populasi sekitar 590 juta jiwa, serta mencakup hampir 15% dari total PDB global. Pada 2025, Australia menjabat sebagai Ketua CPTPP dan tengah mendorong perluasan keanggotaan, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell sebelumnya menyampaikan bahwa ada empat negara yang dinilai selaras dengan Auckland Principles: Uruguay, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Indonesia. Australia memulai proses aksesi dengan Uruguay dan akan melanjutkan dengan tiga negara lainnya pada 2026.

Indonesia Sambut Positif, Siap Perkuat Integrasi Regional

Pemerintah Indonesia menyambut baik pengakuan tersebut. Bagi Indonesia, pengakuan dari Australia bukan hanya penilaian teknis, tetapi juga dorongan moral atas kesiapan ekonomi nasional untuk masuk ke arena kerja sama regional yang lebih maju dilansir Antara.

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Airlangga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mempercepat langkah aksesi CPTPP.

Apa Keuntungan Indonesia Jika Resmi Bergabung?

1. Akses pasar yang lebih luas

Bergabung dengan CPTPP membuka pintu ke pasar negara-negara yang belum memiliki perjanjian bilateral dengan Indonesia, sehingga peluang ekspor akan semakin besar.2. Daya saing produk nasional meningkat

Standar tinggi dalam CPTPP mendorong industri nasional untuk naik kelas, baik dari sisi kualitas maupun efisiensi.

3. Arus investasi asing makin deras

Iklim investasi yang lebih transparan dan dapat diprediksi akan menarik investor baru, sekaligus memperkuat sektor industri domestik.

4. PDB nasional berpotensi tumbuh

Integrasi ekonomi yang lebih dalam akan berdampak pada peningkatan aktivitas perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Dampak Positif untuk CPTPP

Tidak hanya Indonesia yang diuntungkan. Masuknya Indonesia juga memberi nilai tambah bagi blok CPTPP. Dengan posisi strategis sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia dapat:

  • memperkuat integrasi ekonomi kawasan,
  • membuka peluang perdagangan baru,
  • meningkatkan relevansi CPTPP sebagai blok dagang modern.

Airlangga menambahkan bahwa aksesi Indonesia akan membawa kebijakan perdagangan nasional menuju standar yang lebih tinggi—sebuah langkah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor dan impor, serta memperbesar volume perdagangan di antara negara anggota.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru