Selasa, 30 Desember 2025

RI–China Percepat Investasi Lewat Skema Two Countries Twin Parks, Targetkan Ekonomi Tumbuh 8% pada 2029


 RI–China Percepat Investasi Lewat Skema Two Countries Twin Parks, Targetkan Ekonomi Tumbuh 8% pada 2029 Menko Airlangga dalam acara "The City of Blessings” China-Indonesia Economic and Trade Exchange dan Matchmaking Conference Two Countries Twin Parks, Jakarta, Rabu (26/11/2025). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Indonesia terus memperluas jangkauan kerja sama ekonomi internasional, salah satunya melalui kemitraan strategis dengan China dalam skema Two Countries Twin Parks (TCTP). Program ini dipandang sebagai motor percepatan investasi dan penguatan industri nasional, sekaligus menjadi strategi menuju target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menciptakan peluang bisnis kedua negara, tetapi juga mempercepat integrasi rantai pasok global. Dengan total populasi 1,7 miliar jiwa dan nilai ekonomi gabungan 19,2 triliun dolar AS, Indonesia dan China berada pada posisi kuat sebagai pasar sekaligus pusat produksi dunia. Perdagangan bilateral keduanya pun semakin intensif, dengan nilai mencapai sekitar 135 miliar dolar AS pada 2024.

Menurut Airlangga, konsep twin parks akan menghadirkan dua kawasan industri kembar yang saling terhubung, memungkinkan optimalisasi tenaga kerja dan sumber daya Indonesia, serta dukungan teknologi dan pembiayaan dari China. Kombinasi ini disebut dapat memperkuat industri dalam negeri, meningkatkan arus investasi, serta membuka lapangan pekerjaan baru secara signifikan.

Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, disusul Bintan yang masuk dalam daftar pengembangan berikutnya. Data sepanjang 2024 menunjukkan bahwa China telah menanamkan investasi 4 miliar dolar AS pada sektor logam dan 1 miliar dolar AS pada industri farmasi.

Momentum kerja sama semakin solid usai penandatanganan 16 Nota Kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha kedua negara dalam China-Indonesia Economic and Trade Exchange & Matchmaking Conference, Rabu (26/11). Nilai total komitmen investasi tersebut mencapai Rp36,4 triliun, atau sekitar 24,3 persen dari total target investasi China sebesar 10 miliar dolar AS bagi Indonesia.

Proyek yang akan digarap mulai 2026 ini mencakup industri ekspor baja dan nikel, pengembangan komoditas, pengolahan hasil laut, energi terbarukan, penyimpanan energi, penelitian kecerdasan buatan (AI), hingga pengembangan kawasan industri baru. Airlangga menyebut sektor-sektor tersebut memiliki prospek tinggi bagi Indonesia, terutama untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mendorong industrialisasi berbasis ekspor dikutip Antara.

Di sela kegiatan, Airlangga juga bertemu dengan Executive Vice Governor Fujian Province, Guo Ningning. Keduanya berdiskusi mengenai peluang pengembangan kawasan industri, penyerapan tenaga kerja, kolaborasi riset dan pendidikan, hingga wacana pembukaan rute penerbangan baru untuk memperkuat konektivitas wisata.

Kerja sama strategis ini diharapkan tidak hanya mengalirkan modal, tetapi juga membawa transfer teknologi, memperluas pasar ekspor, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru