Loading
Ilustrasi - Seorang ayah dari keluarga di Asia membimbing anaknya. Surve Sun Life Asia menunjukkan tiga perempat usaha keluarga di Asia belum menyiapkan penerus. (Antara/HO/Sun Life)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Sebuah temuan menarik datang dari survei Sun Life Asia. Meski banyak pemilik usaha keluarga ingin menyiapkan warisan bisnis untuk keturunannya, kenyataannya baru 27 persen yang mempunyai rencana penerus usaha secara lengkap. Artinya, hampir tiga perempat bisnis keluarga di Asia berada dalam posisi belum siap diteruskan generasi berikutnya.
Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Maika Randini, menyebutkan bahwa gelombang peralihan kekayaan lintas generasi di Asia kini semakin besar. Karena itu, pemilik bisnis harus mulai serius merancang siapa dan bagaimana usaha akan dijalankan di masa depan.
“Warisan menjadi prioritas, namun rencana penerus usaha justru belum matang. Banyak pemilik usaha ingin kekayaannya tetap diwariskan, tapi hanya sedikit yang sudah menyiapkan strategi penerus dengan jelas,” kata Maika dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara keinginan menjaga warisan dengan kesiapan penerus usaha. Menurut Maika, tanpa perencanaan yang baik, keberlangsungan bisnis serta kesejahteraan keluarga dapat terancam.
Sun Life Asia melakukan penelitian terhadap 1.823 pemilik usaha keluarga di enam negara Asia: Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam pada Oktober 2025. Hasilnya mencerminkan pandangan dan kecemasan pelaku usaha terkait tantangan dalam proses estafet bisnis.
Temuan lain yang cukup menarik adalah 68 persen responden berharap kekayaan keluarga bisa terus berkembang untuk jangka panjang, namun hanya 31 persen dari generasi muda yang benar-benar siap melanjutkan usaha keluarga. Bahkan setengahnya (50 persen) memilih jalan hidup mandiri dan enggan mengambil alih bisnis keluarga.
Maika menilai ini sebagai peringatan bagi para pemilik bisnis keluarga. Generasi muda kini lebih mengutamakan kemandirian, keseimbangan hidup, serta tujuan personal, sehingga perlu pendekatan berbeda dalam menyiapkan transisi usaha dikutip Antara.
Ia menambahkan, pendampingan profesional seperti family office maupun konsultan ahli dapat membantu merumuskan strategi regenerasi bisnis yang lebih terarah—mulai dari mencegah konflik keluarga, menyusun peran generasi penerus, hingga memastikan warisan bisnis tetap hidup lintas generasi.