-
-
-
Loading
Loading
BNC memaparkan Public Expose 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025), dengan menghadirkan jajaran direksi, yakni Direktur Utama Eri Budiono dan Direktur Bisnis Aditya Wahyu Windarwo. (Foto: Dok. BNC)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menegaskan arah pertumbuhan bisnisnya yang semakin solid sepanjang 2025. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Public Expose 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025), dengan menghadirkan jajaran direksi, yakni Direktur Utama Eri Budiono dan Direktur Bisnis Aditya Wahyu Windarwo.
Dalam pemaparan tersebut, Bank Neo Commerce mencatatkan kinerja keuangan yang konsisten positif hingga Oktober 2025. Pencapaian ini didorong oleh pengelolaan operasional yang semakin efisien, pengendalian risiko yang disiplin, serta kualitas aset yang terus membaik. Konsistensi tersebut mengukuhkan posisi BNC sebagai bank berbasis digital yang mampu membukukan laba secara berkelanjutan sepanjang tahun.
Per Oktober 2025, total aset BNC tercatat sebesar Rp18,49 triliun, tumbuh 3,01 persen secara tahunan dibandingkan Oktober 2024. Modal inti juga menunjukkan penguatan signifikan menjadi Rp4,00 triliun, naik lebih dari 20 persen secara year-on-year. Struktur permodalan yang solid ini menjadi fondasi penting bagi ekspansi bisnis yang lebih berkualitas.
Dari sisi profitabilitas, Bank Neo Commerce membukukan laba Rp517,20 miliar hingga Oktober 2025. Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan laba ini mencerminkan kematangan operasional bank digital serta keberhasilan strategi dalam menjaga kualitas portofolio aset.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, menegaskan bahwa kinerja positif tersebut merupakan hasil dari transformasi yang dijalankan secara konsisten. Menurutnya, fokus pada pengendalian risiko, efisiensi, dan pengembangan layanan digital menjadi kunci utama dalam memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Efisiensi Operasional dan Kualitas Aset Terjaga
Efisiensi operasional BNC tetap berada pada level sehat. Rasio BOPO tercatat sebesar 82,83 persen, jauh membaik dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) berada di level 14,74 persen, menunjukkan kemampuan bank dalam menjaga margin melalui strategi pembiayaan yang terukur.
Kualitas aset juga terus membaik, tercermin dari penurunan NPL Gross menjadi 2,89 persen. Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat signifikan menjadi 47,77 persen, memperkuat kapasitas bank dalam N..menopang pertumbuhan bisnis ke depan.
Kredit Selektif, DPK Stabil
Dalam hal penyaluran kredit, BNC menerapkan pendekatan yang lebih selektif. Total kredit per Oktober 2025 tercatat Rp7,40 triliun, sejalan dengan fokus bank pada perbaikan kualitas aset. Meski demikian, salah satu produk unggulan, Neo Loan (Neo Pinjam), mencatatkan pertumbuhan impresif hingga 139 persen secara tahunan.Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) berada pada posisi stabil di kisaran Rp13,60 triliun, mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah yang tetap terjaga terhadap layanan perbankan digital BNC.
Ekosistem Digital dan Komitmen Keberlanjutan
Bank Neo Commerce terus memperluas layanan dan ekosistem digitalnya. Mulai dari tabungan, deposito, investasi seperti Neo Emas dan reksa dana, hingga pembiayaan konsumen, UMKM, serta layanan korporasi seperti Corporate Internet Banking, payroll, dan cash management.
Selain itu, BNC juga memperkuat kolaborasi strategis, termasuk kerja sama dengan WWF-Indonesia melalui produk Neo Green sebagai bagian dari komitmen keuangan berkelanjutan. Di sektor perlindungan finansial, BNC menggandeng PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk untuk menghadirkan produk asuransi penyakit kritis melalui skema bancassurance.
Menutup pemaparannya, Eri Budiono menyampaikan optimisme bahwa Bank Neo Commerce berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan pencapaian laba penuh sepanjang 2025. Dengan fondasi yang semakin kuat, BNC menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan relevan bagi seluruh segmen nasabah.
