Loading
Suasana KIPP IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan)
PENAJAM PASER UTARA, ARAHKITA.COM — Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik perhatian komunitas internasional. Salah satunya datang dari Belgia yang menyatakan ketertarikan untuk terlibat dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia, H.E. Frank Leon L. Felix, mengungkapkan bahwa negaranya melihat peluang besar untuk memperluas kerja sama bilateral, termasuk membuka ruang partisipasi bagi perusahaan-perusahaan Belgia dalam proyek strategis nasional tersebut.
Menurutnya, pembangunan IKN tidak hanya menjadi agenda domestik Indonesia, tetapi juga membuka kesempatan kolaborasi lintas negara, khususnya di sektor infrastruktur, tata kota berkelanjutan, dan pengembangan kawasan pemerintahan modern.
Dalam kunjungannya ke kawasan IKN di Sepaku, pihak Otorita IKN turut memaparkan berbagai perspektif kerja sama yang dapat dijajaki ke depan. Paparan tersebut memberi gambaran menyeluruh mengenai arah pembangunan IKN serta potensi peran mitra internasional dalam mendukung realisasi ibu kota baru.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Aswin Grandiarto Sukahar, menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN telah memasuki tahap kedua, yang difokuskan pada pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif. Kedua kawasan tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027.
Selain itu, di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN juga tengah disiapkan kawasan diplomatik atau diplomatic compound dengan luas sekitar 62,9 hektare. Area ini dirancang berada di dekat kawasan legislatif dan diperuntukkan bagi kedutaan besar negara sahabat.
Kawasan diplomatik tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas hunian, area komersial, serta ruang terbuka hijau. Kehadiran kawasan ini diharapkan dapat mendukung ekosistem IKN sekaligus mempercepat proses pemindahan pusat pemerintahan politik Indonesia yang ditargetkan berlangsung pada 2028.
Ketertarikan Belgia ini menjadi sinyal positif bagi penguatan kerja sama internasional, sekaligus menegaskan posisi IKN sebagai simbol transformasi Indonesia menuju pusat pemerintahan masa depan yang terbuka dan kolaboratif.