Menteri Teten Bilang Usaha Rintisan Milenial, Masa Depan Ekonomi Masyarakat


 Menteri Teten Bilang Usaha Rintisan Milenial, Masa Depan Ekonomi Masyarakat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki. (kemenkopukm.go.id)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kementerian Koperasi dan UKM akan berupaya membangun ekosistem usaha rintisan tersebut dengan menggandeng pihak swasta untuk memberikan pendampingan dan pembinaan hingga usaha rintisan tersebut memenuhi standar global.

“Dan ini yang sedang kita dampingi sekarang, bagaimana produk UKM ini punya standarisasi, branding bagus, packaging menarik, sehingga bisa dipasarkan dalam jaringan yang pasarnya bisa di dalam negeri maupun di luar negeri atau global,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki

Teten menyebutkan usaha rintisan atau start up yang banyak digeluti kaum milenial saat ini merupakan pintu untuk memajukan ekonomi masyarakat di masa mendatang.

“Sekarang start up baru melibatkan anak muda dengan pendidikan lebih baik, melek teknologi, dan punya visi bisnis ke depan untuk besar justru menjadi masa depan ekonomi masyarakat,” kata Teten saat mengunjungi Kantor Berita Antara di Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Menurut Teten, usaha rintisan tersebut dapat terus berkembang dan besar di Indonesia, bahkan tanpa intervensi dari pemerintah, karena mereka tumbuh dengan bantuan inkubator swasta dan dana ventura.

Demikian pula dengan pengembangan koperasi di Indonesia, yang saat ini masih menerapkan model bisnis lawas, di mana koperasi simpan pinjam masih menjadi yang terpopuler.

Berbeda dengan koperasi di beberapa negara yang terbilang maju, koperasi di Indonesia menurut Teten perlu melakukan banyak pembenahan.

Koperasi salah satu negara yang patut dicontoh antara lain di Selandia Baru, yang menjadi koperasi susu terbesar di dunia.

“Koperasi agri di dunia itu besar-besar, kenapa di Indonesia tidak tumbuh, yang tumbuh hanya koperasi simpan pinjam. Koperasi produksi tidak tumbuh. Ini yang sekarang saya sedang pelajari, bagaimana ini masuk sektor komoditas, pangan, maritim dan teknologi,” papar Teten.

Dengan pembenahan koperasi tersebut, Teten optimistis bahwa UKM yang mendukung juga akan ikut naik kelas.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru