Loading
Ilustrasi pesawat Cathay Pacific. (Wikimedia Common)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Cathay Pacific Hong Kong meminta maaf atas serangkaian pengurangan atau pembatalan penerbangan dan mengatakan mereka telah membentuk satuan tugas untuk melakukan penyelidikan, setelah pemimpin kota Hong Kong mendesak manajemen maskapai utama Hong Kong tersebut untuk membangun kembali reputasi penerbangannya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu(10/1/2024), seperti dilansir Hong Kong Free Press, maskapai tersebut mengatakan telah menyelesaikan rencana konsolidasi. Sebelumnya, Cathay Pacific mengumumkan akan membatalkan selusin penerbangan per hari hingga akhir Februari untuk memastikan pengoperasian normal selama periode puncak perjalanan Tahun Baru Imlek antara 7 dan 18 Februari.
Keputusan itu diambil setelah maskapai ini melakukan pembatalan penerbangan pada menit-menit terakhir pada tiga hari terakhir bulan Desember dan Tahun Baru, sehingga memangkas lebih dari 40 penerbangan dalam periode empat hari tersebut. Perusahaan memberi alasan, pembatalan dilakukan karena banyak staf yang jatuh sakit. Namun, serikat pilot mengatakan kekurangan pilot senior adalah akar dari masalah tersebut.
Chief Operation and Service Delivery Officer Chatay Pacific Alex McGowan, Rabu (10/1) meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak gangguan tersebut, dengan mengatakan bahwa maskapai tersebut telah meremehkan jumlah pilot cadangan yang dibutuhkan selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Mengingat daftar pilot Januari kami sudah ditetapkan pada pertengahan Desember, kurangnya tingkat cadangan yang memadai terus berlanjut hingga Januari,” kata McGowan dalam pernyataannya.
“Untuk menstabilkan operasi saat ini, kami perlu membatalkan penerbangan lebih lanjut dalam dua minggu pertama bulan Januari,” lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa puncak pembatalan terjadi pada 7 Januari dengan 27 penerbangan. Menurut informasi penerbangan real-time di situs Bandara Internasional Hong Kong, Cathay Pacific membatalkan 21 penerbangan pada hari Selasa (9/1).
McGowan menambahkan bahwa lebih dari 96 persen penumpang yang terkena dampak konsolidasi penerbangan telah diberikan opsi penerbangan alternatif dalam waktu 24 jam dari waktu keberangkatan awal mereka.
McGowan juga mengatakan bahwa dia akan memimpin satuan tugas untuk menyelidiki masalah tersebut.
“Gangguan sebesar ini jauh di bawah standar yang diharapkan pelanggan kami, dan jauh di bawah standar yang kami pegang,” katanya.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan bahwa pihak berwenang sangat prihatin atas pengurangan penerbangan Cathay Pacific di menit-menit terakhir. Dia mendesak maskapai tersebut untuk membangun kembali kapasitas penerbangannya untuk mempertahankan daya saing Hong Kong sebagai pusat penerbangan.
“Saya ingin industri penerbangan kita membangun kembali kapasitasnya dengan cepat dan menyeluruh sehingga kita bisa kompetitif secara keseluruhan,” kata Lee, seraya menambahkan bahwa Cathay Pacific harus meninjau ulang sumber daya manusia dan kapasitas penerbangan secara ke
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (9/1), Asosiasi Perwira Awak Udara Hong Kong – serikat pilot Cathay Pacific menyerukan penyelidikan atas situasi tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan potensi kekurangan staf selama berbulan-bulan.
Serikat pekerja mengatakan bahwa kekurangan pilot senior saat ini adalah akibat dari keputusan Cathay Pacific pada tahun 2020, ketika Covid-19 melanda. Pada saat itu, maskapai penerbangan tersebut melakukan pengurangan besar dan permanen terhadap gaji staf garis depan, memecat pilot dan pramugari, serta menutup maskapai regional mereka yang berorientasi daratan, Cathay Dragon