Selasa, 30 Desember 2025

Bank Dunia Dorong Negara-Negara Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Air


 Bank Dunia Dorong Negara-Negara Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Air Presiden Jokowi dan tamutamu di WWF ke10 . Foto Antaranews

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sebagian besar negara di dunia, khususnya negara-negara berkembang,  masih menjadikan air sebagai sektor yang paling kekurangan anggaran. Mayoritas negara berkembang di dunia menghabiskan kurang dari 2 persen anggaran tahunan mereka untuk air.

"Faktanya, ada negara seperti Republik Demokratik Kongo yang hanya menghabiskan 2 hingga 3 persen anggaran tahunannya untuk air. Sementara, mereka membelanjakan 7 persen untuk pertanian, 13 persen untuk transportasi, dan 26 persen untuk energi," ujar Direktur Global untuk Praktik Air Global Bank Dunia Saroj Kumar Jha pada panel diskusi bertema Proposing the establishment of Global Water Fund di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

Alokasi seperti itu, menurut Saroj, memberikan gambaran mengenai bagaimana pendanaan sektor air kurang diprioritaskan dalam anggaran publik di sebagian besar negara berkembang.

Untuk itu, dia mendorong pemerintah negara-negara untuk memperbaiki cara mereka dalam mengalokasikan anggaran publik, khususnya untuk sektor air, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai SDGs.

"Pemerintah perlu memprioritaskan air dan memberikan kepada masyarakat sesuai tema Forum Air Dunia ini, tentang air untuk kesejahteraan bersama... bahwa air adalah hal mendasar bagi sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan," tegasnya.

"Tidak mungkin Anda bisa mencapai hal tersebut (pertumbuhan ekonomi) dengan membelanjakan kurang dari dua persen anggaran Anda untuk air. Jangan berharap pihak swasta akan datang jika Anda tidak memprioritaskan sektor itu," tutur Sharoj dikutip Antara.

"Anda harus memimpin sektor ini dengan memiliki peraturan kebijakan yang tepat, dan tentu saja, didukung dengan pendanaan yang tepat di sektor tersebut," katanya, menambahkan.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa masih ada kesenjangan yang sangat besar antara kondisi pendanaan pada sektor air dengan upaya mencapai target 6 SDGs.

"Jadi untuk meringkas posisi kita saat ini ... kita mempunyai kesenjangan yang sangat besar di sektor (air) ini dalam hal pembiayaan. Sebagian besar negara berkembang tidak berada pada jalur yang tepat untuk mencapai SDGs," ungkapnya.

Negara-negara di dunia mempunyai sisa waktu enam tahun untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, termasuk target 6, yakni pemenuhan akses air bersih dan sanitasi.

Menurut data UNICEF, saat ini terdapat 2,2 miliar orang atau setengah populasi di dunia yang tidak dapat mengakses air bersih.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru