Rabu, 31 Desember 2025

RI dan ADB Ubah Pinjaman USD 3,3 Miliar Jadi Rupiah, Apa Dampaknya?


 RI dan ADB Ubah Pinjaman USD 3,3 Miliar Jadi Rupiah, Apa Dampaknya? Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/am.

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) menyepakati konversi pinjaman luar negeri senilai USD 3,3 miliar ke dalam mata uang lokal. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko nilai tukar serta memperkuat stabilitas fiskal dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Hal ini menandai konversi mata uang lokal berskala besar pertama yang dilakukan ADB, dan menjadi preseden bagi transaksi-transaksi selanjutnya. Langkah ini mencerminkan strategi ADB yang lebih luas untuk mendukung pengembangan pasar mata uang lokal di kawasan Asia dan Pasifik.

"Keberhasilan konversi pinjaman Pemerintah Indonesia ke dalam mata uang lokal ini merupakan bukti komitmen ADB terhadap inovasi dan stabilitas keuangan di kawasan ini, dan merupakan hasil dari hubungan jangka panjang kami dengan Kementerian Keuangan Indonesia di bidang pengelolaan utang,” kata Wakil Presiden ADB untuk Keuangan dan Manajemen Risiko Roberta Casali dalam keterangan di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Dengan mengoptimalkan pengelolaan mata uang, ADB berupaya membantu negara-negara anggota untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

“Dengan konversi utang, kita dapat menurunkan biaya pembiayaan dan meminimalkan ketidakpastian keuangan, yang pada gilirannya memberikan ruang fiskal yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan mendesak lainnya,” ujar Wakil Menteri Keuangan Indonesia Thomas AM Djiwandono dikutip Antara.

ADB terus menjajaki peluang pembiayaan mata uang lokal di seluruh kawasan. Upaya perintis ADB dalam menerbitkan obligasi mata uang lokal dan mengembangkan pasar derivatif telah memajukan pembiayaan mata uang lokal secara signifikan di Asia dan Pasifik.

Portofolio mata uang lokal ADB secara keseluruhan mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS per 30 April 2025. Pinjaman dalam mata uang lokal mencakup lebih dari sepertiga dari total pinjaman sektor swasta dan diperkirakan akan tumbuh hingga lebih dari 50 persen di tahun-tahun mendatang.ADB adalah bank pembangunan multilateral terkemuka yang mendukung pertumbuhan inklusif, tangguh, dan berkelanjutan di Asia dan Pasifik. 

Bekerja sama dengan para anggota dan mitranya untuk mengatasi tantangan yang kompleks secara bersama-sama, ADB memanfaatkan perangkat keuangan yang inovatif dan kemitraan strategis untuk mengubah kehidupan, membangun infrastruktur yang berkualitas, dan melindungi bumi kita.Didirikan pada 1966, ADB beranggotakan 69 negara, di mana 50 di antaranya berasal dari kawasan Asia dan Pasif

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru