Selasa, 30 Desember 2025

Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I 2025 Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global


 Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I 2025 Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I 2025 Tetap Terjaga. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2025 tetap terjaga meski ada tekanan perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan internasional.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa defisit transaksi berjalan tetap rendah, sementara defisit transaksi modal dan finansial masih dalam batas yang terkendali.

“Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah perlambatan ekonomi global. Selain itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali,” ujar Ramdan di Jakarta, Kamis (22/5).

Pada triwulan I 2025, NPI mencatat defisit sebesar 0,8 miliar dolar AS, dengan posisi cadangan devisa mencapai 157,1 miliar dolar AS per akhir Maret. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.

Transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 0,2 miliar dolar AS (0,1% dari PDB), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,1 miliar dolar AS (0,3% dari PDB). Penurunan defisit ini didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang, khususnya dari sektor nonmigas.

Ekspor nonmigas menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan harga komoditas. Sementara itu, impor nonmigas turun lebih dalam khususnya pada kelompok bahan baku dan penolong.

Di sisi lain, defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi penurunan surplus jasa perjalanan (travel) sejalan dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Defisit neraca pendapatan primer juga meningkat dipengaruhi oleh kenaikan pembayaran imbal hasil investasi portofolio.

Selanjutnya, kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik yang tetap terjaga. Investasi portofolio juga meningkat, terutama dipengaruhi aliran masuk modal asing pada surat utang domestik.

Sementara itu, investasi lainnya mencatat defisit dipengaruhi oleh penurunan penarikan pinjaman pemerintah dan swasta serta peningkatan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri.

Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2025 mencatat defisit 0,3 miliar dolar AS.

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” kata Ramdan.

NPI 2025 diprakirakan tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tetap baik dan imbal hasil investasi yang menarik.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru