Loading
Inovasi dan Energi Hijau Dorong Lompatan Ekonomi China. (Foto: Global Times)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - China mencatat kemajuan pesat dalam lima tahun terakhir melalui pembangunan berkualitas tinggi yang didorong oleh inovasi teknologi dan pergeseran menuju ekonomi hijau. Hal ini diungkapkan dalam episode terbaru China Economic Roundtable, program diskusi lintas media yang digelar oleh Kantor Berita Xinhua.
Menurut Xiang Wei dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, inovasi telah menjadi penggerak utama pertumbuhan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025). Dengan fokus pada pengembangan kekuatan produktif baru yang sesuai dengan kondisi lokal, China terus memperkuat kolaborasi antara riset ilmiah dan penerapan industri, menghasilkan capaian yang signifikan di berbagai sektor.
Data menunjukkan bahwa belanja China untuk penelitian dan pengembangan (R&D) tahun lalu meningkat hampir 50 persen dibandingkan akhir Rencana Lima Tahun ke-13. Intensitas R&D kini mencapai 2,69 persen dari PDB, mendekati rata-rata negara-negara anggota OECD. China juga menjadi negara dengan jumlah tenaga kerja R&D terbesar di dunia.
Di bidang teknologi strategis, sejumlah terobosan berhasil dicapai. Kemajuan pesat terjadi di sektor tenaga nuklir, transportasi kereta cepat, serta teknologi peralatan maritim. Selain itu, China juga menunjukkan performa kuat dalam bidang kecerdasan buatan, teknologi kuantum, penerbangan luar angkasa berawak, hingga eksplorasi ruang angkasa dalam, dengan beberapa pencapaian yang diakui secara global.
Tidak hanya fokus pada inovasi, dilansir Antara, China juga mencatat pencapaian penting dalam transisi menuju pembangunan ramah lingkungan. He Jianwu dari Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara China menyebut bahwa dalam lima tahun terakhir, kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan telah melampaui kapasitas dari pembangkit termal. Ini menjadi tonggak penting bagi negara yang selama bertahun-tahun mengandalkan batu bara sebagai sumber utama energi.
Sektor kendaraan energi baru juga mencuri perhatian. Hingga Juli tahun lalu, lebih dari separuh mobil penumpang baru yang dijual di China merupakan kendaraan berbasis energi baru. Fakta ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan.
Peningkatan pesat dalam R&D, kemajuan teknologi, dan komitmen terhadap energi terbarukan menunjukkan arah baru perekonomian China. Transformasi ini diharapkan akan terus berlanjut hingga akhir Rencana Lima Tahun ke-14 dan membuka jalan bagi masa depan ekonomi yang lebih hijau dan berteknologi tinggi.