Loading
Arsip Foto - Acara kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2025 di Jakarta, Senin (22/9/2025). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ajang bergengsi Miss Universe 2025 yang tengah berlangsung di Thailand mendadak jadi sorotan dunia. Bukan karena gaun megah atau penampilan memukau para finalis, melainkan karena aksi walk-out sejumlah kontestan saat acara pra-kontes, Selasa (4/11/2025).
Menurut laporan People, insiden ini bermula dari ketegangan antara Direktur Miss Universe Thailand, Nawat Itsaragrisil, dengan Miss Meksiko, Fátima Bosch. Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, Nawat terdengar menegur Bosch karena dianggap tidak ikut mempromosikan Thailand sebagai tuan rumah melalui media sosialnya.
“Setiap kontestan diharapkan mendukung dan mempromosikan negara tuan rumah,” ujar Nawat di depan para peserta.
Namun, suasana berubah panas ketika Bosch membantah tuduhan itu dan menyebut dirinya dilarang memposting oleh pihak direktur Miss Meksiko. Saat Bosch berusaha menjelaskan, Nawat justru memotong pembicaraan dan menuntut konfirmasi langsung apakah ia bersedia membuat unggahan tentang Thailand.
Ketegangan memuncak ketika Nawat menyebut Bosch “bodoh” dan memintanya keluar dari ruangan. Bosch menolak dengan tegas sambil berkata, “Saya punya suara. Anda tidak menghormati saya sebagai perempuan.”
Kalimat itu memicu reaksi solidaritas dari sejumlah kontestan lain yang kemudian memilih meninggalkan ruangan bersama Bosch.
Meski demikian, Nawat mencoba menenangkan situasi dengan mengatakan, “Siapa pun yang ingin melanjutkan kontes, silakan duduk.” Namun sebagian peserta tetap memilih berdiri dan meninggalkan tempat, menandakan protes mereka terhadap sikap sang direktur.
Tak lama setelah insiden tersebut viral, Organisasi Miss Universe merilis pernyataan resmi melalui akun Instagram mereka. Pihak penyelenggara menegaskan komitmen untuk menjunjung tinggi kehormatan, keselamatan, dan integritas semua peserta dan staf.
Organisasi juga menyebut telah menugaskan delegasi khusus yang dipimpin oleh CEO Mario Búcaro untuk berangkat ke Thailand. Mereka akan memastikan kerja sama dengan Miss Grand International Organization (MGI) dan otoritas setempat agar setiap kontestan merasa aman serta dihormati selama kompetisi berlangsung.
Peristiwa ini sontak mengundang beragam reaksi dari publik dan penggemar pageant di seluruh dunia. Banyak yang memuji keberanian Bosch dan para kontestan lain yang berdiri membela sesama perempuan, sementara sebagian lain menilai peristiwa ini mencoreng citra ajang kecantikan terbesar di dunia tersebut.