Selasa, 30 Desember 2025

Gencatan Senjata Diberlakukan: Hamas Tempatkan Pasukan Keamanan di Gaza untuk Pulihkan Ketertiban


 Gencatan Senjata Diberlakukan: Hamas Tempatkan Pasukan Keamanan di Gaza untuk Pulihkan Ketertiban Kendaraan militer Israel terlihat di perbatasan Israel dengan Gaza pada 10 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Chen Junqing.

GAZA, ARAHKITA.COM – Setelah dua tahun konflik berkepanjangan, secercah harapan muncul di Jalur Gaza. Pada Jumat (10/10/2025), otoritas dalam negeri yang dikelola Hamas mengumumkan bahwa pasukan keamanannya mulai ditempatkan di sejumlah wilayah Gaza yang telah ditinggalkan oleh tentara Israel. Langkah ini dilakukan setelah kesepakatan gencatan senjata resmi diberlakukan.

Dalam pernyataannya, otoritas Hamas menjelaskan bahwa penempatan pasukan keamanan tersebut bertujuan memulihkan ketertiban umum dan menstabilkan situasi pascaperang. Konflik yang berlangsung selama dua tahun itu menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar di berbagai sektor kehidupan di Gaza.

“Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun,” tulis pernyataan resmi otoritas dalam negeri Hamas.

Pihak Hamas juga menyerukan kepada warga Gaza agar bekerja sama dengan pasukan keamanan dan mematuhi instruksi keselamatan yang berlaku. Fokus utama pasukan keamanan adalah menjaga stabilitas, mencegah kekacauan, serta memastikan proses pemulihan berlangsung aman.

Sementara itu, militer Israel pada hari yang sama mengonfirmasi bahwa gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada tengah hari waktu setempat. Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut pasukannya mulai mundur ke garis penarikan pertama dari tiga tahap penarikan yang telah disepakati.

“Pasukan mulai menempatkan diri di sepanjang garis penempatan yang telah diperbarui,” ungkap pernyataan militer Israel. Mereka juga menegaskan bahwa Komando Selatan Israel tetap siaga menghadapi potensi ancaman di wilayah perbatasan.

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel tercapai pada Kamis (9/10) setelah tiga hari negosiasi intensif yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat dilansir Antara.

Tahap awal dari rencana perdamaian ini mencakup:

  • Penarikan pasukan Israel dari Kota Gaza, Rafah, Khan Younis, dan wilayah utara.
  • Pembukaan lima perlintasan perbatasan untuk akses bantuan kemanusiaan.
  • Pembebasan para sandera dan tahanan dari kedua pihak.

Meski situasi di Gaza masih rentan, penerapan gencatan senjata ini memberi harapan baru bagi warga Palestina untuk kembali membangun kehidupan yang sempat hancur akibat perang.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru