Selasa, 30 Desember 2025

Raja Charles III dan Paus Leo XIV Gelar Doa Bersama di Kapel Sistina, Simbol Persatuan Dua Gereja


 Raja Charles III dan Paus Leo XIV Gelar Doa Bersama di Kapel Sistina, Simbol Persatuan Dua Gereja Raja Charles III dan Paus Leo XIV menggelar doa bersama di Kapel Sistina, Vatikan. (Vatican Media)

VATIKAN, ARAHKITA.COM – Sebuah momen bersejarah terjadi di Vatikan ketika Raja Charles III dan Ratu Camilla menghadiri Doa Siang bersama Paus Leo XIV di Kapel Sistina. Ibadah ini menjadi bagian penting dari kunjungan kenegaraan resmi Kerajaan Inggris ke Takhta Suci—menandai langkah besar dalam hubungan Anglikan dan Katolik setelah terpisah selama hampir lima abad.

Simbol Persaudaraan Iman

Setelah pertemuan pribadi di Istana Apostolik, Paus Leo XIV bersama Raja Charles dan Ratu Camilla memimpin ibadah ekumenis yang berlangsung dalam suasana penuh khidmat di Kapel Sistina. Turut hadir Uskup Agung York, Stephen Cottrell, sebagai pemimpin senior Gereja Inggris, serta sejumlah tokoh lintas gereja seperti Kardinal Vincent Nichols (Uskup Agung Westminster) dan Uskup Agung Leo Cushley dari Skotlandia.

Doa siang dipimpin dalam bahasa Latin dan Inggris, berisi mazmur serta bacaan Injil yang menggema di bawah langit-langit megah karya Michelangelo. Para tamu terhormat dari berbagai denominasi Kristen memenuhi ruangan bersejarah itu—menyimbolkan semangat persatuan iman dan dialog lintas gereja.

Kunjungan yang Sarat Makna

Kunjungan ini sejatinya dijadwalkan pada April lalu, namun sempat tertunda karena kondisi kesehatan Paus Fransiskus. Kini, momentum tersebut menjadi penegasan kembali dua misi besar: persaudaraan antarumat Kristen dan kepedulian terhadap lingkungan.

Raja Charles dikenal sebagai pemimpin yang aktif memperjuangkan konservasi dan pelestarian ciptaan, selaras dengan pesan dalam ensiklik Laudato si’ yang diterbitkan sepuluh tahun lalu oleh Paus Fransiskus. Melalui kunjungan ini, baik Inggris maupun Vatikan menegaskan komitmen bersama terhadap iman yang berpihak pada kelestarian bumi sebagaimana dilaporkan Vatican News.

Doa, Musik, dan Pesan Kedamaian

Ibadah dibuka dengan himne karya Santo Ambrosius dari Milan yang diterjemahkan oleh Santo John Henry Newman—tokoh yang sempat menjadi Anglikan sebelum berpindah ke Katolik. Raja Charles sendiri pernah menghadiri upacara kanonisasi Newman pada 2019, dan kini, Paus Leo XIV berencana menetapkan Newman sebagai Doktor Gereja pada 1 November mendatang.

Suasana doa kian sakral saat paduan suara Kapel St. George dari Kastil Windsor, Children of the Chapel Royal St. James’ Palace, serta Paduan Suara Kapel Sistina bernyanyi bersama. Kolaborasi ini menciptakan harmoni lintas budaya dan keyakinan yang jarang terjadi—sebuah simbol nyata dari jembatan spiritual antara dua tradisi gereja tertua di dunia.

Penutup Penuh Kehangatan

Di akhir ibadah, denting organ menggema lembut ketika Paus Leo XIV dan Raja Charles berjalan berdampingan keluar dari Kapel Sistina—pemandangan yang menyiratkan harapan baru bagi hubungan Katolik dan Anglikan di masa depan.

Kunjungan ini bukan sekadar acara protokoler, melainkan panggilan untuk membangun dunia yang lebih damai, bersatu, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru