Loading
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan sambutan saat kunjungan Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (11/12/2025). Kunjungan tersebut menjadi pertemuan pertama Timor Leste dengan pejabat ASEAN setelah resmi diterima menjadi anggota penuh ASEAN. /ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, kembali menyerukan pentingnya menghentikan konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja, yang dalam beberapa hari terakhir memanas dan memicu jatuhnya korban. Ia menegaskan bahwa kedua negara wajib menghormati komitmen gencatan senjata dan mengedepankan stabilitas kawasan.
Saat menerima kunjungan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmão, di Sekretariat ASEAN Jakarta, Kamis (11/12/2025), Kao menyoroti bahwa seluruh anggota ASEAN terikat pada Piagam ASEAN serta Treaty of Amity and Cooperation (TAC)—landasan yang mewajibkan penyelesaian sengketa secara damai.
“Prinsip-prinsip ini mengharuskan kita menahan diri, memperkuat kerja sama, dan memastikan perdamaian tetap terjaga di kawasan,” ujar Kao.
Eskalasi di Perbatasan Picu Keprihatinan Regional
Kao mengingatkan bahwa meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja kini menjadi sorotan media internasional. ASEAN bersama para pemimpin dunia terus mendorong kedua pihak untuk menghentikan serangan dan kembali ke meja dialog.
Situasi ini berdampak langsung pada warga yang tinggal di perbatasan. Bentrokan sejak Senin (8/12) menewaskan sembilan warga sipil di Kamboja dan enam tentara Thailand, serta membuat lebih dari setengah juta orang harus mengungsi. Bangkok bahkan dikabarkan mengerahkan jet tempur F-16 untuk menggempur wilayah seberang.
Kao menambahkan, bahkan mitra eksternal seperti Sekretaris Jenderal PBB secara terbuka mendorong kedua negara melakukan deeskalasi dan menghormati gencatan senjata.
Muncul di Momen Penting ASEAN
Ketegangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah ASEAN secara resmi menerima Timor Leste sebagai anggota penuh dalam KTT ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia. Karena itu, Kao menyebut konflik ini muncul pada momentum yang seharusnya menjadi babak baru bagi integrasi dan persatuan kawasan.“Berikanlah perdamaian peluang,” tegasnya dikutip Antara.
Gencatan Senjata Baru Diteken, Konflik Kembali Meletup
Padahal, Thailand dan Kamboja baru saja menandatangani perjanjian damai di sela KTT ASEAN Oktober lalu sebagai komitmen menurunkan ketegangan. Namun, sejak akhir pekan lalu, kedua pihak saling menuduh melakukan pelanggaran yang memicu bentrokan baru.
ASEAN menegaskan akan terus mendorong dialog agar konflik dapat diselesaikan sepenuhnya tanpa kekerasan, sejalan dengan nilai-nilai yang menjadi fondasi organisasi kawasan tersebut.