Loading
Jelang pilpres di Meksiko, 133 politisi dan wartawan dibunuh. (Heta News)
MEXICO, ARAHKITA.COM - Pembunuhan terhadap para calon pejabat eksekutif dan calon anggota legislatif (caleg) di Meksiko meningkat drastis menjelang pemilu yang bakal diselenggarakan Minggu (1/7/2018) .
Sebanyak 133 politikus dilaporkan tewas dibunuh dalam kurun waktu sekitar sepuluh bulan terakhir. Mereka yang dibunuh kebanyakan adalah politikus lokal yang paling sering menjadi target kartel-kartel narkoba di negara itu.
Menurut laporan firma konsultan manajemen krisis Etellekt, pembunuhan terhadap politikus di Meksiko itu terjadi mulai September 2017, ketika pendaftaran kandidat eksekutif dan legislatif dibuka, hingga penutupan kampanye pada Rabu (27/6/2018) lalu.
”Kekerasan ini terkonsentrasi di tingkat lokal. Setidaknya 71 persen dari serangan-serangan tersebut menimpa para pejabat terpilih dan kandidat yang mencalonkan diri di tingkat lokal,” ujar direktur firma Etellekt, Ruben Salazar.
”Ini adalah akibat dari masalah pemerintahan yang sangat serius di tingkat lokal,” papar Salazar kepada jaringan radio Meksiko, Formula. Dia menjelaskan, hanya satu korban pembunuhan yang mencalonkan diri untuk jabatan tingkat federal.
Menurut dia, pemilu tahun ini merupakan pemilu yang paling banyak diwarnai kekerasan sepanjang sejarah di Meksiko.
Selain itu, seorang wartawan Meksiko dibunuh di negara bagian Quintana Roo, kata pihak berwenang pada Sabtu (30/6/2018).Kasus pembunuhan ini merupakan yang terkini jelang pemilihan presiden yang diwarnai kekerasan.
Jose Guadalupe Chan Dzib dibunuh di desa Saban, kotapraja Jose Maria Morelos, kata pemerintah dalam satu pernyataan.Media lokal melaporkan bahwa ia ditembak hingga mati di sebuah bar sekitar pukul 22.00 waktu setempat pada Jumat.
"Kami mengutuk insiden ini dan meminta kantor kejaksaan agung agar menyelidikinya," demikian pernyataan itu seperti dilansir Reutersdilansir di laman antaranews .
"Kami mengulangi kembali komitmen kami untuk menjamin pemilihan berlangsung damai pada Minggu, 1 Juli."
Para pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara pada Minggu, dengan Andres Manuel Lopez Obrador diperkirakan jadi pemenang dalam pemilu.
Pemilihan tahun 2018 di Meksiko telah menjadi salah satu peristiwa yang paling rawan dalam sejarah modern karena puluhan politisi terbunuh di seantero negeri itu.
Meksiko merupakan salah satu negara yang paling berbahaya di dunia bagi wartawan - 45 wartawan telah dibunuh di Meksiko sejak tahun 1992 menurut Komite untuk Melindungi Wartawan yang berbasis di Amerika Serikat.
Quintana Roo sebelumnya merupakan salah satu negara bagian yang paling aman, dengan banyak turis berdatangan dan resor-resor Karibia, tetapi keamanan telah memburuk cepat dalam beberapa tahun terakhir karena kelompok-kelompok kriminal berkelahi untuk menguasai pasar-pasar obat bius yang mendatangkan keuntungan.