Loading
Giorgio Armani (foto) mempertahankan kendali ketat atas manajemen dan kreativitas bisnisnya sepanjang kariernya. (Foto: Claudia Greco/Reuters/The Guardian)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Rumah mode mewah asal Italia, Giorgio Armani, kini memasuki babak baru setelah sang pendiri, Giorgio Armani, wafat pada usia 91 tahun. Dalam surat wasiat yang ditinggalkannya, sang maestro mode menegaskan bahwa mereknya bisa dijual secara bertahap atau dipersiapkan untuk penawaran umum perdana (IPO).
Instruksi Jual Saham Bertahap
Berdasarkan laporan Reuters, Armani meminta ahli warisnya untuk melepas 15% saham dalam waktu 18 bulan. Setelah itu, dalam kurun tiga hingga lima tahun, penjualan dapat berlanjut hingga 30%–54,9% saham tambahan.
Jika penjualan tidak dilakukan, opsi lain adalah membawa perusahaan melantai di bursa. Namun, Armani memberi arahan jelas: prioritas pembeli harus diberikan kepada tiga raksasa industri—LVMH, L’Oréal, atau EssilorLuxottica—yang selama ini menjadi mitra bisnisnya.
Selain itu, ahli waris juga diminta mempertimbangkan penawaran dari perusahaan mode dan barang mewah lain yang pernah bekerja sama dengan Armani.
Peran Penting Fondazione Giorgio Armani
Meski ada rencana penjualan, Armani menekankan bahwa Fondazione Giorgio Armani, yayasan yang ia dirikan pada 2016, tetap harus memegang setidaknya 30% saham. Tujuannya adalah menjaga nilai, prinsip, serta independensi merek yang selalu ia junjung.
Komite eksekutif menyatakan bahwa langkah pertama yayasan adalah menunjuk CEO baru yang dapat memimpin transisi. “Terlepas dari struktur yang diambil, fondasi tidak boleh memiliki modal kurang dari 30%, demi menjaga visi dan prinsip pendiri,” demikian pernyataannya.
Keluarga dan Pewaris Utama
Armani, yang tidak memiliki anak, menunjuk saudara perempuannya Rosanna, serta keponakan Silvana, Roberta, dan Andrea, sebagai pewaris utama.
Ia juga menempatkan pasangan sekaligus tangan kanannya, Leo Dell’Orco, dalam lingkaran pewaris.
Mereka semua sudah lama terlibat aktif dalam manajemen—baik di dewan direksi maupun memegang posisi senior di rumah mode tersebut dilaporkan The Guardian.
Perjalanan Giorgio Armani
Lahir di Piacenza, Italia, pada 1934, Armani awalnya menempuh studi kedokteran sebelum akhirnya memilih jalan berbeda. Ia pernah bekerja sebagai penata etalase dan asisten penjualan di La Rinascente, department store ternama di Milan, sebelum dipercaya mendesain busana pria di Nino Cerruti.Pada usia 41 tahun, Armani bersama Sergio Galeotti mendirikan labelnya sendiri. Galeotti mengurus bisnis, sementara Armani berfokus pada desain. Setelah Galeotti meninggal pada 1985, Armani melanjutkan perjalanan merek ini sendirian hingga akhir hayatnya.
Kini, dengan pendapatan tahunan mencapai €2,3 miliar, bisnis Giorgio Armani telah berkembang jauh melampaui dunia fashion. Koleksinya merambah ke hotel, restoran, kosmetik, hingga cokelat dan toko bunga.
Masa Depan Merek Ikonik Italia
Dengan arahan dalam surat wasiat tersebut, masa depan Giorgio Armani SpA akan ditentukan oleh kombinasi keputusan keluarga, yayasan, dan mitra bisnis strategis. Namun satu hal pasti: nama Giorgio Armani akan tetap menjadi simbol gaya, kualitas, dan independensi dalam industri mode global.