Rabu, 31 Desember 2025

Prada dan Max Mara Hadirkan Nuansa Seragam hingga Rokoko di Pekan Mode Milan 2025


 Prada dan Max Mara Hadirkan Nuansa Seragam hingga Rokoko di Pekan Mode Milan 2025 Desainer Ian Griffiths mengatakan ia ingin menciptakan pakaian yang membuat perempuan merasa berdaya. (Foto: Pietro D'Aprano/Getty Images/The Guardian)

MILAN, ARAHKITA.COM - Di tengah dunia yang penuh gejolak, Prada kembali menunjukkan keberaniannya mengangkat inspirasi seragam menjadi busana elegan. Miuccia Prada bersama Raf Simons menampilkan koleksi yang memadukan fungsionalitas dan kemewahan di Pekan Mode Milan.Kemeja kotak lengan pendek dengan saku, celana panjang berlipat rapi, hingga sweater berkerah V tampil sebagai elemen utama. Namun, Prada menambahkan sentuhan glamor lewat rok puffball dari taffeta dan sarung tangan satin opera, menciptakan kontras antara utilitarian dan kemewahan.

“Seragam bisa memberi rasa aman sekaligus otoritas. Seorang perempuan bisa tampil anggun dan berkelas mengenakannya,” ujar Miuccia Prada. Raf Simons menambahkan bahwa bagi dirinya, seragam bukan sekadar simbol militer, melainkan memori indah dari ayahnya yang bekerja sebagai penjaga malam.

Max Mara: Rokoko untuk Perempuan Modern

Sementara itu, Max Mara menghadirkan sentuhan sejarah lewat koleksi yang terinspirasi Madame de Pompadour. Alih-alih menampilkan gaun besar ala abad ke-18, desainer Ian Griffiths justru mengadaptasi detail Rokoko ke busana modern.

Gaun mantel tanpa lengan dengan epaulette organza, motif bunga bernuansa abu-abu, hingga rok pensil ringan untuk musim panas menjadi pilihan utama. Griffiths menegaskan visinya: “Pakaian harus membuat perempuan merasa berdaya. Desain yang rumit justru mengurangi kekuatan itu.”Dengan gaya khas Inggris yang sederhana namun tetap memiliki sentuhan edgy, Max Mara membuktikan bahwa sejarah bisa diterjemahkan ulang menjadi mode yang relevan bagi wanita profesional masa kini.

Tribute untuk Giorgio Armani

Pekan Mode Milan tahun ini juga menjadi momen penghormatan bagi mendiang Giorgio Armani. Koleksi Emporio Armani yang ditampilkan pada Kamis (25/9/2025) malam menjadi pertunjukan pertama setelah wafatnya sang maestro dilaporkan The Guardian.

Usai peragaan, para model memberikan tepuk tangan penghormatan, sementara Silvana Armani, keponakan sekaligus kepala desain busana wanita, membungkuk di panggung mewakili sang desainer legendaris.

Pekan Mode Milan 2025 tidak hanya soal tren busana, tetapi juga refleksi atas sejarah, kenangan pribadi, dan penghormatan pada ikon dunia mode.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Lifestyle Terbaru