Selasa, 30 Desember 2025

Sebut Frans Go Layak Memimpin NTT, Tokoh Masyarakat dan Rohaniwan di Lembata Siap Mendukung


 Sebut Frans Go Layak Memimpin NTT, Tokoh Masyarakat dan Rohaniwan di Lembata Siap Mendukung Pertemuan Fransiscus Go dengan Romo Noldy Koten (Pastor Paroki Lamalera), serta tokoh masyarakat Lamalera, Lembata, Sabtu (23/3/2024). (Foto: RNC/Robert Kadang)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – "Saya hanya orang biasa". Itulah kalimat yang disampaikan Fransiscus Go, sosok pria kelahiran Kefamenanu yang rendah hati  ini.

Hal tersebut disampaikan Frans Go sapaan akrabnya secara langsung  saat melakukan silahturahmi bersama  warga  dalam roadshow di Kabupaten Lembata  diantaranya   di gereja GBI, dan beberapa gereja katolik yang ada di Kota Leoleba, Kampung Nelayan Dusun II  Kampung Dulitukan  Ileape,dan juga ke Gereja Paroki St. Petrus Dan Paulus Lamalera, Kabupaten Lembata, Sabtu (23/3/2024) lalu.

Fran Go bertemu sejumlah tokoh masyarakat Lembata yang dikoordinir Aci Ona Sunur. Mereka diantaranya; Pater Herman Wero, SVD, (Pastor Gereja Katolik Arnoldus Jansen, Waokomo, Lewoleba), Romo Noldy Koten (Pastor Paroki Lamalera), Pdt. Ferdy Laimeheriwa (Pdt. GBI Jemaat R.O.C.K Ministry Lewoleba), serta tokoh muda dari Kecamatan Ile Ape, Yakobus Lelaona.

“Ini sungguh luar biasa. Ketemu dengan keluarga dan saudara-saudara saya di Lembata. Saya menginjakkan kaki mulai dari timur Flores, karena matahari terbit dari timur. Saya orang biasa. Begitupun dengan keluarga saya yang di Kefa. Tidak ada yang spesial. Saya melihat banyak potensi di Lembata ini. Dan, kalau itu kita bisa kembangkan, maka investasi dari luar Lembata, bahkan dari luar negeri akan datang. Dengan masuknya investasi, maka akan menyerap lapangan kerja lokal, serta berefek pada ekonomi masyarakat,” kata Frans Go.

"Saya sangat bahagia bertemu keluarga saya di Flores guna bisa mengenal saya lebih dekat. Jadi inti dari kunjungan ini semata-mata hanya ingin bertemu dengan keluarga, soal proses lainya tentunya saya tidak.perlu  janji tapi kita perlu low profile dan  perhitungan  tepat untuk membuat keputusan pada  Bulan Mei nanti," ungkap Frans.

Menurut Frans, hal yang sama ini telah dilakukannya di daratan Timor dan Sumba, dan ternyata hal sama ini dirasakannya  ada  ketulusan dari  keluarga dan saudara di   Flores  yakni di Lembata.

"Dan yang berkaitan  soal program kerja atau apa pun tentunya ada tahapan-tahapannya  setelah adanya deklarasi. Kunjungan ini  hanya ingin melihat dan bertatap muka secara  langsung dengan basaudara  serta melihat perkembangan ekonomi yang ada, letak geografisnya  dan  tantangannya untuk  nantinya kita pertimbangkan," ungkap Frans.

Untuk itu melalui silahturahmi ini, Frans meminta dukungan doa restu dari semua basudara semuanya.

Sementara itu, Pastor Paroki St. Petrus Dan Paulus Lamaler, Romo Noldy Koten mengaku dengan kehadiran Fransiscus Go di Lembata tepat di  Lamalera  baginya  bukan kebetulan, namun  sebagai orang budaya  dengan menginjak kaki disini adalah tanda alàm yang baik.

"Kehadiran pak Frans di sini bagi saya bukan kebetulan. Untuk itu  soal  maju  hingga lolos nantinya sudah ke hendak Tuhan. Karena sampai terpilih menjadi Gubernur NTT maka Tuhan menginginkan meluruskan pada jalan-jalan NTT yang bengkok,"kata Romo Noldy.

Melihat ketulusan Frans Go ingin membangun NTT, para tokoh masyarakat di Lembata lalu dengan lantang meneriakkan:Frans Go layak memimpin NTT. “Jika bapak terpanggil untuk jadi Gubernur NTT, kami siap dukung. Keinginan itu baik dan tulus. Kami dukung dan doakan. Jika Tuhan berkehendak, maka bapak harus menjalankan amanah itu,” tandas tokoh-tokoh masyarakat di Desa Duli Tukan, Kecamatan Ile Ape. Sekedar tahu, ada ratusan warga di desa itu yang berprofesi sebagai peternak, petani dan nelayan.

Dukungan kepada Frans Go juga tak kalah serunya dilecutkan Romo Noldy Koten, Pastor Paroki Lamalera. Sang Romo bahkan “menantang” wartawan agar memberitakan dukungannya tersebut. “Kehadiran Bapak Fransiscus Go di Lamalera, bukan sebuah kebetulan. Lamalera berarti piring matahari. Karena itu, seorang pemimpin akan berangkat dari timur ke barat. Jadi sudah tepat jika Bapak Fransiscus Go mengawali kunjungannya di Lembata, dan mengakhirinya nanti di Labuan Bajo, tempat matahari terbenam. Ini tanda-tanda alam yang baik bagi perjalanan Bapak Fransiscus Go,” sebut Romo Noldy Koten bersemangat.

“Bagi saya pribadi, kehadiran Pak Frans Go di sini, sekali lagi saya tegaskan, bukan kebetulan. Soal nantinya beliau jadi maju dan lolos, itu kehendak Tuhan. Kalau sampai beliau terpilih jadi gubernur, maka Tuhan menginginkan dia meluruskan jalan-jalan NTT yang bengkok. Saya sudah pasang beberapa baliho beliau, karena saya melihat kesungguhan Pak Frans Go untuk membawa perubahan,” pungkasnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Membangun NTT Terbaru