Selasa, 30 Desember 2025

Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat, Menkes Imbau Masyarakat Tak Panik


 Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat, Menkes Imbau Masyarakat Tak Panik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi adanya kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Hal itu disampaikannya usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (3/6/2025).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam tersebut, Presiden Prabowo menanyakan kondisi terkini seputar COVID-19. Menkes Budi menjelaskan bahwa memang terjadi peningkatan kasus, namun masyarakat diminta untuk tetap tenang.

"COVID memang sedang naik, tetapi varian yang menyebar saat ini termasuk yang tidak mematikan. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir agar masyarakat tidak panik," ujar Budi di hadapan awak media.

Varian JN.1 Dominasi Lonjakan Kasus

Budi menjelaskan bahwa lonjakan kasus COVID-19 ini sebagian besar disebabkan oleh subvarian Omicron JN.1. Meski menular dengan cepat, subvarian ini cenderung tidak menyebabkan gejala berat.

Ia juga menambahkan bahwa tren serupa tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Dini

Menanggapi tren peningkatan tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Murti Utami, menyampaikan sejumlah langkah antisipasi.Beberapa di antaranya meliputi:

Memantau perkembangan global terkait COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO.

Meningkatkan pelaporan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), khususnya gejala seperti ILI (Influenza Like Illness), SARI, dan pneumonia.

Menggalakkan kembali kampanye hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan, memakai hand sanitizer, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Meski varian baru dinilai tidak mematikan, Menkes tetap mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. "Kita perlu tetap waspada. Jangan lengah, tetapi juga jangan panik," tambahnya dikutip dari Antara.

Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia perlu disikapi dengan bijak. Subvarian Omicron JN.1 yang mendominasi saat ini bersifat ringan, namun kewaspadaan tetap diperlukan agar penyebarannya dapat dikendalikan. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dan tetap menerapkan pola hidup sehat.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Nasional Terbaru