Rabu, 31 Desember 2025

Pemprov DKI Luncurkan Aplikasi JakScan untuk Deteksi Dini Tuberkulosis


  • Senin, 10 November 2025 | 07:30
  • | News
 Pemprov DKI Luncurkan Aplikasi JakScan untuk Deteksi Dini Tuberkulosis Pemprov DKI Luncurkan Aplikasi JakScan untuk Deteksi Dini Tuberkulosis. (Antaranews/ Antara/HO-Pemprov DKI Jakarta)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkenalkan aplikasi Jakarta Smart Check and Notify (JakScan) sebagai alat skrining mandiri untuk mendeteksi risiko tuberkulosis (TB). Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengetahui indikasi awal TB sekaligus mendapatkan panduan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi strategi penting dalam mempercepat penemuan kasus dan memastikan pendampingan pasien hingga selesai menjalani pengobatan. Ia menegaskan bahwa JakScan diharapkan menjadi alat yang mudah digunakan, responsif, serta terintegrasi dengan layanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan bahwa aplikasi tersebut memudahkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan risiko TB secara mandiri. Pemanfaatan JakScan menjadi bagian dari langkah menuju target Eliminasi TB 2030 di Jakarta. Ia menambahkan bahwa pemerintah ingin memastikan seluruh warga berani memeriksakan diri dan menjalani terapi sampai sembuh.

"Ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta menanggulangi TB agar target Eliminasi TB 2030 dapat tercapai. Kami memastikan setiap warga Jakarta tahu, berani memeriksakan diri, dan berobat sampai tuntas," kata Ani.

Selain melalui aplikasi, Pemprov DKI juga memperkuat program Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) TBC. Pemeriksaan dini diperluas ke rumah, sekolah, tempat kerja, hingga ruang publik. Pemerintah juga membangun Kampung Siaga TBC sebagai pusat edukasi, dukungan, dan pendampingan bagi pasien. Saat ini, terdapat 563 Kampung Siaga TBC di Jakarta, dan seluruh RW ditargetkan memiliki kampung siaga pada 2030.

Hingga 8 November 2025, dilansir Antara, jumlah kasus tuberkulosis di Jakarta tercatat sebanyak 49.029 kasus. Dari angka tersebut, 44.331 pasien atau sekitar 90 persen telah menjalani pengobatan, menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam memastikan ketuntasan terapi.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru