Selasa, 30 Desember 2025

Elon Musk Perbolehkan Konten Dewasa di Platform X


  • Rabu, 05 Juni 2024 | 17:00
  • | News
 Elon Musk Perbolehkan Konten Dewasa di Platform X X perbolehkan konten dewasa Foto aljazeera

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Platform media sosial milik Elon Musk, X, telah memperbarui kebijakannya untuk secara resmi mengizinkan konten dewasa.

Berdasarkan pedoman yang diperbarui, seperti dilansir Aljazeera, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter itu akan mengizinkan pengguna untuk berbagi konten seksual selama konten tersebut bersifat konsensual dan diberi label yang jelas.

Kebijakan yang direvisi, menyatakan bahwa "pengguna harus dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang terkait dengan tema seksual selama konten tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar konsensual".

"Ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah," kata kebijakan tersebut.

"Kami percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dengan dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang terkait dengan seksualitas."

Pemaparan terhadap materi grafis akan dibatasi untuk anak-anak dan pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya, dan pengguna tidak akan diizinkan untuk membagikan konten yang mempromosikan eksploitasi, ketidaksetujuan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku cabul, demikian menurut kebijakan tersebut.

Perubahan kebijakan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch. Tidak seperti platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube, Twitter tidak pernah secara tegas melarang ketelanjangan dan konten seksual.

Di bawahMusk, X telah secara dramatis mengurangi moderasi pada platform tersebut dan mengaktifkan kembali akun-akun yang sebelumnya dilarang, termasuk akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan ahli teori konspirasi Alex Jones.

Musk berpendapat bahwa ia menjunjung tinggi kebebasan berbicara, tetapi para kritikus menuduh CEO Tesla tersebut mendorong ujaran kebencian dan misinformasi.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru