Loading
Syal leher adalah aksesori pengantin yang paling tren. (Foto: Brides.com/Kurt Boomer Photography)
DI TENGAH tren pernikahan yang terus berubah, syal leher mencuri perhatian sebagai aksesori pengantin paling populer tahun ini. Tak lagi hanya anting glamor atau veil panjang yang jadi andalan, kini banyak pengantin memilih tampil lebih personal dan elegan dengan syal leher yang menjuntai anggun di atas gaun mereka.
Aksesori ini bukan sekadar tambahan gaya, tapi bisa menjadi elemen kunci yang mempermanis penampilan Anda di hari spesial. Lembut, ringan, dan memikat, syal leher dari bahan sutra, organza, hingga sifon kini semakin banyak dipilih karena mampu menambah sentuhan tekstur, gerakan, dan keanggunan yang subtle namun tetap standout.
Kenapa Syal Leher Kembali Jadi Tren Pengantin?
Menurut Nadia Williamson, pendiri NWLA Bridal, syal leher menawarkan sesuatu yang unik—sebuah sentuhan fashion yang elegan, feminin, dan tidak berlebihan. "Syal itu seperti bisikan halus yang menambah karakter tanpa mengambil alih sorotan dari gaun," ungkapnya.
Desainer gaun pengantin Heli Kalkstein juga menambahkan, syal mampu menonjolkan area wajah dan bahu, menciptakan tampilan yang khas namun tetap lembut. Terutama saat dikenakan dengan gaun off-shoulder atau tanpa tali, efeknya jadi jauh lebih dramatis dan berkelas.
Tak hanya itu, syal leher juga membuka ruang eksplorasi gaya yang lebih luas. Ingin tampil modern, klasik, atau menyisipkan sentuhan budaya? Semuanya bisa! Misalnya, Anda bisa memilih syal yang terinspirasi dari dupatta, kain tradisional dari Asia Selatan yang sarat makna dan keanggunan.
Memadukan Warisan Budaya dan Sentuhan Modern
Meskipun banyak yang mengira syal leher adalah tren baru, nyatanya inspirasi aksesori ini sudah lama hidup dalam tradisi budaya lain, terutama di Asia Selatan. “Ini bukan hanya soal gaya, tapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan budaya,” kata Alisha Datwani, penata gaya pernikahan.
Bagi banyak pengantin, mengenakan syal yang menyerupai dupatta adalah bentuk ekspresi diri sekaligus cara menyambungkan masa lalu dengan masa kini. Namun, penting juga untuk memakai elemen budaya ini dengan penuh apresiasi dan kesadaran, bukan sekadar karena sedang tren.
“Selama dilakukan dengan hormat dan penuh pengertian, ini bisa menjadi cara yang indah untuk mengekspresikan koneksi personal dengan tradisi,” tambah Datwani.
Tips Styling Syal Leher untuk Hari Pernikahan
Kalau Anda tertarik mencoba syal leher di hari besar nanti, kuncinya adalah balance. Jangan anggap syal sebagai aksesori tambahan semata—anggaplah ia sebagai bagian dari keseluruhan gaun.
Berikut beberapa tips menata syal leher dari para ahli:
1. Cocokkan dengan potongan gaun:
Garis leher yang bersih seperti strapless, sweetheart, atau off-shoulder cocok dipadukan dengan syal lembut yang melayang.
2. Gaya simpul longgar:
Gantungkan di bahu atau ikat longgar di depan dada untuk kesan romantis yang effortless.
3. Pilih warna dan tekstur yang serasi:
Syal sebaiknya melengkapi, bukan menyaingi gaun Anda. Pilih warna senada dan tekstur yang menyatu.
4. Ingin efek dramatis?
Coba syal panjang menyentuh lantai. Selain memberi efek memanjang, ini juga menciptakan kesan megah yang tak terlupakan.
5. Tambahkan detail unik:
Renda halus, sulaman tangan, atau rumbai bisa menambah karakter pada penampilan Anda.
Jika Anda tetap ingin mengenakan veil, pastikan syal dan veil tidak bertabrakan satu sama lain. Gunakan pendekatan layer yang harmonis, seperti yang disarankan Williamson. "Kerudung memberikan kesan sakral, syal memberikan sentuhan personal. Bila digabungkan dengan pas, keduanya bisa berpadu dalam harmoni."
Lebih dari Sekadar Tren
Pada akhirnya, syal leher bukan hanya tentang mengikuti mode. Ia bisa menjadi simbol dari siapa diri Anda, bagaimana Anda ingin dikenang, dan cerita yang ingin Anda bawa di hari paling spesial dalam hidup Anda.
Entah dibiarkan berkibar saat sesi foto di alam terbuka atau diikat anggun saat resepsi malam hari, syal leher bisa menjadi sentuhan akhir yang mengubah seluruh tampilan Anda menjadi sesuatu yang benar-benar milik Anda. (Diolah kembali dari brides.com)