Rabu, 31 Desember 2025

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Positif dari Kesepakatan Dagang AS-China


 Rupiah Menguat Didukung Sentimen Positif dari Kesepakatan Dagang AS-China Rupiah menguat ke Rp16.243 per dolar AS, didorong oleh kesepakatan dagang AS-China. (Foto ilustrasi Infobanknews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dipengaruhi oleh sentimen positif dari perkembangan hubungan dagang antara AS dan China.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menjelaskan bahwa pasar merespons positif kabar tercapainya kesepakatan dagang antara kedua negara adidaya tersebut. Dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (13/6/2025), ia menyebut bahwa Washington tetap mempertahankan tarif sekitar 55% untuk produk impor asal China, sementara China akan menerapkan tarif 10% untuk barang-barang dari Amerika.

Dikutip dari Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa perjanjian dagang dengan China telah rampung secara teknis dan kini menunggu persetujuan akhir dari dirinya dan Presiden China Xi Jinping.

Kesepakatan tersebut mencakup sejumlah poin penting, termasuk pemberian izin ekspor logam tanah jarang dari China ke AS serta akses lebih luas bagi mahasiswa asal China untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas di Amerika. Selain itu, Trump juga menegaskan komitmen kedua negara untuk membuka akses pasar China bagi produk asal AS.

Faktor Domestik: Kepercayaan Konsumen Tetap Kuat

Dari dalam negeri, penguatan rupiah turut ditopang oleh data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia untuk Mei 2025 yang berada di level 117,5—masih dalam kategori optimis (indeks >100).

Indeks ini ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat masing-masing di angka 106,0 dan 129,0. Meski sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya (113,7 dan 129,8), keduanya masih mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi.

Komponen IKE menunjukkan bahwa masyarakat masih percaya diri dengan penghasilan saat ini (IPSI: 118,1) dan kemampuan membeli barang tahan lama (IPDG: 104,1). Namun, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) menurun ke angka 95,7, mencerminkan sedikit pesimisme terhadap kesempatan kerja.

Sementara itu, IEK tetap positif, didukung oleh Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) yang naik tipis ke 123,8. Komponen lain seperti Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) masing-masing mencatatkan angka 135,4 dan 127,8, masih dalam zona optimis meski sedikit menurun dari bulan sebelumnya dikutip dari Antara.

Kurs Rupiah Menguat Tipis

Pada penutupan perdagangan Kamis (13/6), nilai tukar rupiah menguat 17 poin atau 0,11% ke level Rp16.243 per dolar AS, dari posisi sebelumnya di Rp16.260. Di sisi lain, kurs referensi JISDOR yang diterbitkan Bank Indonesia juga menguat ke level Rp16.237 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.265.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru