Jumat, 01 Agustus 2025

Pendapatan Negara Diprediksi Tembus Rp3.000 Triliun di 2025, Ini Penopangnya


 Pendapatan Negara Diprediksi Tembus Rp3.000 Triliun di 2025, Ini Penopangnya Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Net)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah Indonesia menargetkan pendapatan negara tahun 2025 mencapai angka Rp3.005,1 triliun, meningkat dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.842,5 triliun. Proyeksi optimistis ini didukung oleh perbaikan ekonomi nasional serta peningkatan kualitas layanan dan pengelolaan fiskal.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tantangan dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sangat besar. Meski demikian, pemerintah berkomitmen menjaga kesehatan APBN di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian.

“Kami terus berupaya menjaga agar APBN tetap menjadi instrumen yang kredibel meski dihadapkan pada tantangan global,” kata Sri Mulyani, Rabu (2/7/2025).

Hingga pertengahan tahun, pendapatan negara telah mencapai Rp1.210,1 triliun atau sekitar 40 persen dari target. Pendapatan ini berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp985,3 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp224,2 triliun, serta hibah Rp0,6 triliun.

Penerimaan Pajak Masih Jadi Andalan

Salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara tetap berasal dari sektor perpajakan. Hingga semester I 2025, penerimaan pajak neto tercatat sebesar Rp831,27 triliun. Pemerintah memperkirakan hingga akhir tahun, penerimaan pajak dapat menyentuh 94,9 persen dari target yang ditetapkan, atau tumbuh 7,5 persen dibanding tahun lalu.

Kinerja pajak ini ditopang oleh stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat yang terjaga, serta peningkatan aktivitas di sektor manufaktur dan keuangan.

Cukai Rokok dan PNBP Tetap Memberi Kontribusi

Untuk sektor kepabeanan dan cukai, outlook penerimaan diprediksi mencapai 102,9 persen dari target. Pertumbuhan sebesar 3,4 persen dipengaruhi oleh kebijakan harga jual eceran (HJE) rokok yang lebih moderat, serta pengawasan ketat terhadap peredaran rokok ilegal melalui sistem autentikasi pita cukai.

Sementara itu, PNBP diproyeksikan mencapai 92,9 persen dari target, meski sempat terdampak oleh fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), lifting migas, dan harga komoditas tambang. Namun, peningkatan pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU), terutama dari sektor kelapa sawit, ikut menopang capaian PNBP secara keseluruhan.

Belanja Negara Difokuskan pada Program Prioritas

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, belanja negara dalam APBN 2025 ditargetkan mencapai Rp3.621,3 triliun. Pemerintah pusat akan memfokuskan anggaran pada penyelesaian program-program prioritas seperti:

Penguatan sektor pendidikan

Ketahanan pangan nasional

Penyaluran bantuan sosial (PKH, sembako, dan PBI JKN)

Pengadaan infrastruktur dan alat pertahanan

Penyediaan layanan kesehatan

Tak hanya itu, pemerintah juga terus menyalurkan subsidi dan kompensasi energi untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi lonjakan harga energi global.

Transfer ke Daerah Diperkuat

Transfer ke daerah tetap menjadi komponen penting dalam belanja negara. Penyalurannya akan memperhatikan kinerja dan kepatuhan administrasi daerah, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Otonomi Khusus (Otsus), dan Dana Desa.

Menkeu menegaskan, meski dalam suasana ekonomi global yang menantang, APBN tetap harus mampu mendukung program-program unggulan nasional, termasuk inisiatif Presiden seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan penguatan koperasi melalui Koperasi Merah Putih dikutip dari Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru