Selasa, 30 Desember 2025

Tarif Impor AS Jadi 19 Persen, Mendag Sebut Ada Peluang Investasi untuk Indonesia


 Tarif Impor AS Jadi 19 Persen, Mendag Sebut Ada Peluang Investasi untuk Indonesia Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ditemui usai menghadiri Forum Dialog Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11/2024) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa kesepakatan tarif impor baru antara Indonesia dan Amerika Serikat tak hanya sebatas soal perdagangan. Menurutnya, kerja sama ini juga membuka peluang hadirnya investasi dari Negeri Paman Sam ke berbagai sektor strategis di Indonesia.

"Amerika bukan hanya menyoal akses pasar. Mereka juga siap menanamkan investasi di Indonesia," ujar Mendag saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Kesepakatan Tarif yang Dorong Investasi

Dalam pernyataannya, Budi menjelaskan bahwa kebijakan tarif impor sebesar 19 persen yang disepakati kedua negara tak lepas dari komitmen AS untuk ikut berinvestasi. Salah satu sektor yang disebut akan menerima investasi adalah energi, termasuk minyak.

"Kalau ada kekhawatiran soal minyak, kita perlu tahu bahwa AS juga akan investasi di sektor itu. Jadi ada sejumlah komoditas yang bakal dikembangkan lewat investasi langsung," lanjutnya.

Impor Barang Baku untuk Dukung Industri Lokal

Kesepakatan tarif impor ini, menurut Budi, juga berperan penting dalam menjaga suplai bahan baku dan barang modal untuk industri dalam negeri. Apalagi, banyak produk asal AS seperti gandum dan kedelai yang sangat dibutuhkan Indonesia dan saat ini masuk tanpa tarif alias 0 persen.

"Indonesia belum memproduksi sendiri gandum dan kedelai. Jadi impor dua komoditas itu tetap diperlukan, dan sekarang masuknya bebas tarif. Ini sebenarnya jadi momentum untuk memperkuat sektor industri kita," ungkapnya.

Tarif AS untuk Produk RI Turun ke 19 Persen

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyampaikan bahwa AS akan memberlakukan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk-produk asal Indonesia yang masuk ke pasar mereka. Tarif ini merupakan hasil negosiasi langsung dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

"Indonesia akan membayar tarif 19 persen untuk semua barang yang masuk dari mereka ke negara kita," kata Trump melalui platform Truth Social.

Angka tersebut menandai penurunan dari tarif sebelumnya yang sempat diumumkan Trump pada April 2025 sebesar 32 persen. Bahkan hingga awal Juli lalu, Trump masih mempertahankan tarif tinggi tersebut, sebagaimana tertuang dalam surat resmi Gedung Putih bertanggal 7 Juli 2025.

Tarik Investasi Sambil Jaga Kebutuhan Industri

Kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen antara Indonesia dan AS menunjukkan dinamika baru dalam hubungan dagang kedua negara. Selain membuka ruang lebih besar untuk perdagangan, langkah ini juga dinilai membuka jalan bagi masuknya investasi asing, khususnya dari AS, ke berbagai sektor di Indonesia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru