Selasa, 30 Desember 2025

Revitalisasi Pasar Tanah Abang, Pramono Anung Siapkan Digitalisasi Menuju Pusat Perdagangan ASEAN


 Revitalisasi Pasar Tanah Abang, Pramono Anung Siapkan Digitalisasi Menuju Pusat Perdagangan ASEAN Ilustrasi - Pasar pakaian Tanah Abang sepi pengunjung, omzet pedagang anjlok 70 persen. (FotO: Dok.MPI/SindoNews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan komitmennya untuk membangkitkan kembali Pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan modern sekaligus terbesar di Asia Tenggara.

Menurut Pramono, langkah revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap melalui program digitalisasi, peningkatan kebersihan, hingga perbaikan aksesibilitas. Ia menilai Pasar Tanah Abang memiliki potensi besar untuk kembali menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, tidak hanya untuk Jakarta, tetapi juga untuk skala regional ASEAN.

“Perlahan namun pasti, kami ingin Pasar Tanah Abang kembali hidup dan menjadi kekuatan baru dalam perdagangan,” ujar Pramono saat meninjau langsung kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Kondisi Pasar yang Perlu Pembenahan

Pramono mengungkapkan, kondisi perdagangan di Pasar Tanah Abang saat ini membutuhkan perbaikan signifikan. Dalam kunjungannya, ia melihat sebagian pedagang masih berjualan dalam suasana yang lesu karena menurunnya aktivitas transaksi.

“Tadi begitu masuk ke pasar, para pedagang ada yang menyambut dengan ekspresi lesu. Ini tanda bahwa perdagangan memang perlu segera dibenahi,” jelasnya.

Digitalisasi Jadi Kunci Utama

Salah satu strategi yang digencarkan adalah digitalisasi pasar. Dengan sistem transaksi digital, Pramono optimistis aktivitas perdagangan akan meningkat sekaligus menekan praktik-praktik negatif seperti pencopetan dan premanisme.

“Mau nyopet apa kalau semua transaksi sudah digital? Premanisme juga akan berkurang secara bertahap,” tegasnya.

Lomba Digitalisasi Pasar 2025

Untuk mendorong percepatan transformasi, Pemprov DKI menggelar Lomba Digitalisasi Pasar 2025 yang diikuti oleh 20 pasar binaan Perumda Pasar Jaya sebagai proyek percontohan. Kompetisi ini berlangsung selama 20 hari, dari 22 Juli hingga 10 Agustus 2025.

Penilaian lomba dilakukan dalam dua periode, yaitu 22–25 Juli dan 6–10 Agustus 2025. Terdapat dua aspek utama yang menjadi fokus penilaian:

Aspek pasar, dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Aspek digitalisasi perbankan, dinilai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia melalui laporan bank peserta.

Pramono berharap, hasil lomba ini akan menjadi acuan bagi pasar-pasar lain di Jakarta untuk segera melakukan digitalisasi demi menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih modern, aman, dan kompetitif di kawasan ASEAN.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru