Selasa, 30 Desember 2025

Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp24,5 Triliun pada Semester I 2025


 Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp24,5 Triliun pada Semester I 2025 Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp24,5 Triliun pada Semester I 2025. (Emitennews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp24,5 triliun pada semester pertama 2025. Capaian ini didorong oleh pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang mencapai Rp40,7 triliun.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tumbuh 6,73 persen secara tahunan menjadi Rp52,4 triliun, sementara pendapatan non-bunga meningkat 7,82 persen menjadi Rp20,9 triliun. Secara total, pendapatan konsolidasi tumbuh 5,43 persen secara tahunan menjadi Rp73,4 triliun.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyampaikan bahwa pertumbuhan positif terjadi di seluruh indikator utama pada kuartal II 2025.

“Secara keseluruhan, Bank Mandiri mampu menjaga kinerja yang positif. Kinerja positif Bank Mandiri pada triwulan kedua tahun 2025 dapat ditunjukkan oleh pertumbuhan yang baik di seluruh indikator utama,” katanya secara daring di Jakarta.

Hingga akhir Juni 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.514,68 triliun, naik 11,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp1.701 triliun, melampaui rata-rata industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,03 persen menurut OJK.

Pertumbuhan kredit ditopang oleh peningkatan kredit wholesale yang tumbuh 12,3 persen menjadi Rp925 triliun, serta kredit retail yang naik 8,05 persen menjadi Rp402 triliun. Di segmen UMKM, kredit mikro produktif tumbuh signifikan sebesar 12,6 persen secara tahunan.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.828 triliun, tumbuh 10,7 persen yoy. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan dana murah atau CASA yang mencapai 78,4 persen dari total DPK, yang turut memperkuat likuiditas dan menekan biaya dana.

Rasio loan to deposit (LDR) berada di level 90,2 persen, memberi ruang bagi ekspansi kredit ke depan. Net interest margin (NIM) juga mencatatkan peningkatan menjadi 4,92 persen, didorong oleh perbaikan struktur pendanaan.

Tingkat risiko kredit juga membaik. Loan at risk (LAR) menurun menjadi 7,06 persen, sementara rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada di level 1,08 persen secara bank only. Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,22 persen pada periode yang sama.

Kekuatan keuangan Bank Mandiri juga tercermin dari rasio pencadangan atau NPL coverage ratio yang mencapai 273 persen. Sementara itu, tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) mencapai 21,1 persen, menunjukkan profitabilitas yang tinggi seiring dengan penguatan permodalan.

Bank Mandiri menegaskan bahwa kinerja positif ini tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko dan menjaga kualitas aset.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru