Loading
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso usai menghadiri acara Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (26/5/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik senilai Rp2,71 triliun pada periode transaksi 22–25 September 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa dana asing keluar terutama terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,16 triliun serta di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp5,06 triliun.
Meski demikian, pasar saham justru mencatat aliran modal asing masuk bersih mencapai Rp4,51 triliun. Dengan demikian, secara total masih terjadi net outflow atau keluarnya modal asing bersih sebesar Rp2,71 triliun.
Tren Sejak Awal Tahun
Sejak Januari hingga 25 September 2025, pasar saham dan SRBI mencatat net outflow masing-masing Rp51,34 triliun dan Rp128,85 triliun. Sebaliknya, pasar SBN mampu menarik net inflow sebesar Rp36,25 triliun.
Baca juga:
Bank Indonesia Perkuat Intervensi untuk Stabilkan Rupiah yang Tembus Rp16.775 per Dolar ASTekanan di Pasar Keuangan
Kondisi pasar keuangan Indonesia juga tercermin dari naiknya premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia tenor 5 tahun dari 69,59 basis poin (bps) pada 19 September menjadi 83,18 bps pada 25 September 2025.
Nilai tukar rupiah pun tertekan. Pada Jumat (26/9), rupiah dibuka di level Rp16.750 per dolar AS, lebih lemah dibanding penutupan Kamis sebelumnya yang berada di Rp16.735 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menguat ke posisi 98,55 pada 25 September 2025. DXY mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama: euro, yen Jepang, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Pergerakan Imbal Hasil Obligasi
Imbal hasil (yield) SBN 10 tahun tercatat naik tipis ke level 6,43 persen pada Jumat (26/9) pagi, dari sebelumnya 6,40 persen sehari sebelumnya.
Di sisi lain, US Treasury Note 10 tahun juga meningkat ke level 4,170 persen pada akhir perdagangan 25 September 2025.
Respons Bank Indonesia
Menanggapi dinamika global dan tekanan eksternal ini, BI menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait. Strategi bauran kebijakan moneter dan makroprudensial juga dioptimalkan guna menjaga ketahanan ekonomi nasional dan stabilitas pasar keuangan dilansir Antara.