Selasa, 30 Desember 2025

Indonesia Kembali Ekspor Ayam Hidup ke Singapura, Nilai Ekspor Capai Rp1,8 Miliar


 Indonesia Kembali Ekspor Ayam Hidup ke Singapura, Nilai Ekspor Capai Rp1,8 Miliar Indonesia Kembali Ekspor Ayam Hidup ke Singapura. (Antaranews/Humas Kementan)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Indonesia kembali mengekspor ayam hidup ke Singapura senilai Rp1,8 miliar. Pengiriman sebanyak 28.512 ekor ayam atau setara 57 ton ini dilakukan oleh PT Indojaya Agrinusa, anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, dari Pelabuhan Sri Payung, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, pada 6 Oktober 2025.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Agung Suganda, menyatakan bahwa keberhasilan ini menunjukkan unggas Indonesia telah memenuhi standar ketat dari Singapore Food Agency (SFA). Ia menekankan bahwa ekspor ini bukan hanya soal pengiriman barang, melainkan pengakuan dunia terhadap kualitas dan kesehatan unggas Indonesia.

“Ini bukti unggas Indonesia bebas penyakit dan berkualitas tinggi. Kami akan terus menjaga sistem pengawasan dan sertifikasi kompartemen bebas Avian Influenza,” kata Agung.

Pengiriman ini merupakan ekspor tahap kedua dari tiga yang direncanakan sepanjang tahun 2025. Total target pengiriman tahun ini mencapai 85.536 ekor dari empat peternakan tersertifikasi bebas Avian Influenza di Pulau Bintan: Gunung Kijang 1, Gunung Kijang 2, Toapaya Asri, dan Tirta Madu 1.

Agung menambahkan bahwa Indonesia saat ini menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu mengekspor ayam hidup antarnegara dengan memenuhi standar tinggi kesehatan hewan dan keamanan pangan. Negara lain umumnya hanya mengekspor ayam dalam bentuk karkas atau olahan.

“Ini membuktikan bahwa sistem peternakan dan logistik unggas kita telah diakui dunia. Dari Kepulauan Riau, kita buktikan Indonesia bisa bersaing di pasar global,” ujarnya dikutip Antara.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyambut positif kegiatan ekspor ini. Menurutnya, industri unggas berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus membantu mengendalikan inflasi pangan.

Sementara itu, Chief Operating Officer PT Japfa Comfeed Indonesia, Arif Widjaja, menyebut ekspor dari Kepri ini merupakan hasil kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Singapura. Ekspor tersebut juga menjadi yang ketujuh kalinya dilakukan dari Pulau Bintan.

“Kami pastikan seluruh proses sesuai standar internasional, sambil tetap menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat lokal di Kepri,” kata Arif.

Sejak ekspor ayam hidup dibuka kembali pada 2023, Indonesia telah mengirimkan total 148 ribu ekor ayam ke Singapura. Keberhasilan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam perdagangan unggas di kawasan Asia Tenggara.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru