Selasa, 30 Desember 2025

Presiden Prabowo Dorong Pembangunan Kereta Api di Luar Jawa, AHY: Saatnya Perkuat Konektivitas Nasional


 Presiden Prabowo Dorong Pembangunan Kereta Api di Luar Jawa, AHY: Saatnya Perkuat Konektivitas Nasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah berkomitmen memperluas pembangunan jaringan kereta api ke luar Pulau Jawa. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin sistem transportasi kereta tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga menjangkau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Presiden menegaskan bahwa negara harus hadir memastikan sektor transportasi kereta semakin maju. Pembangunan tidak boleh hanya di Jawa, tetapi juga di kawasan lain di Indonesia,” kata AHY usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).

Menurut AHY, arahan Presiden itu menjadi langkah strategis dalam memperkuat konektivitas nasional sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah. Pemerintah ingin menghadirkan sistem transportasi yang efisien, terintegrasi, dan mampu membuka akses ke sentra-sentra ekonomi baru.

“Bukan hanya memperkuat Jawa, tapi juga Trans Sumatera, Trans Kalimantan, dan Trans Sulawesi. Pembangunan jaringan kereta di kawasan-kawasan ini akan membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat hubungan antarwilayah industri serta kawasan ekonomi khusus,” jelasnya.

Meningkatkan Mobilitas dan Ekonomi Daerah

AHY menekankan bahwa infrastruktur transportasi—baik darat, laut, udara, maupun kereta api—memegang peran penting dalam memperlancar mobilitas masyarakat dan mendorong pemerataan pembangunan.

“Konektivitas yang baik tidak hanya mempercepat pergerakan orang dan barang, tapi juga menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa,” ujarnya.

Saat ini, moda kereta masih menjadi andalan masyarakat Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai sekitar 500 juta penumpang per tahun atau sekitar 1,6 juta penumpang per hari. Pemerintah, kata AHY, terus berupaya agar layanan kereta semakin modern, nyaman, aman, dan terjangkau.

Dorongan untuk Distribusi Logistik

Selain transportasi penumpang, pemerintah juga menyiapkan langkah untuk menjadikan kereta sebagai moda utama distribusi logistik, termasuk komoditas seperti batubara, sawit, dan hasil industri lainnya.

Menurut AHY, strategi ini akan membantu menekan beban transportasi darat dan mengurangi kerusakan jalan akibat kendaraan dengan muatan berlebih (ODOL).

“Jika distribusi logistik lebih banyak menggunakan kereta, maka beban jalan raya akan berkurang dan efisiensi distribusi antarwilayah bisa meningkat,” pungkasnya.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru