Selasa, 30 Desember 2025

Animasi Jadi Sub­sektor Ekonomi Kreatif dengan Pertumbuhan Paling Agresif


 Animasi Jadi Sub­sektor Ekonomi Kreatif dengan Pertumbuhan Paling Agresif Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu menyampaikan keterangan dalam acara Bootcamp AKTIF di Jakarta, Jumat (21/11/2025). (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Industri animasi terus menunjukkan taringnya sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tumbuh paling cepat dalam setahun terakhir. Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, menyebutkan bahwa minat dan potensi di sektor ini melonjak tajam berdasarkan survei ahli yang masuk dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024–2025.

Menurut Ayu, kategori film, animasi, dan video mencatat tren positif dengan capaian 53,49 persen, menegaskan bahwa animasi kini menjadi mesin baru yang mendorong laju ekonomi kreatif nasional.

“Potensinya luar biasa. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mengolah, mendistribusikan, dan mengkomersialisasikan karya animasi agar memberikan nilai ekonomi yang nyata,” jelas Ayu dalam Bootcamp Akselerasi Kreatif (AKTIF) Animation IP Business, Development, Distribution & Promotion di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Kebutuhan Utama: Promosi dan Pemasaran

Ayu menegaskan bahwa para kreator di Indonesia memiliki kemampuan produksi yang kuat. Namun, sebagian besar masih kesulitan dalam urusan pemasaran.“Para kreator jago bikin karya, tapi banyak yang bingung cara menjualnya. Itu sebabnya bootcamp ini hadir untuk menjembatani proses kreatif ke pasar,” ujarnya dikutip Antara.

Ia menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung percepatan subsektor animasi, mulai dari perlindungan kekayaan intelektual, insentif perpajakan, akses pembiayaan, hingga penguatan infrastruktur ekraf serta promosi yang terarah.

Mendorong Komersialisasi IP Lokal

Melalui program AKTIF, peserta dibekali edukasi dari para profesional terkait cara membangun dan mengembangkan IP animasi hingga bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan—bukan sekadar hobi.

Kemenparekraf, lanjut Ayu, berkomitmen membuka akses distribusi dan komersialisasi bagi karya kreatif lokal. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan atau pendekatan hexahelix juga terus didorong untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, mendongkrak ekspor, meningkatkan investasi, dan menambah kontribusi PDB.

“Harapannya, AKTIF Animasi bisa menjadi titik awal lahirnya animator muda profesional dengan IP berkualitas yang mampu bersaing di kancah global,” tutur Ayu.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru