Selasa, 30 Desember 2025

KEK Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Batang dan Kendal, Tembus 8 Persen


 KEK Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Batang dan Kendal, Tembus 8 Persen Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Minggu (14/12/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbukti menjadi pengungkit penting pertumbuhan ekonomi daerah. Kabupaten Batang dan Kendal menjadi contoh nyata bagaimana KEK mampu mendorong akselerasi ekonomi hingga menembus angka 8 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan provinsi maupun nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pengalaman Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan sekadar fasilitas insentif investasi. Lebih dari itu, KEK berperan sebagai katalis transformasi ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Menurut Airlangga, keberhasilan KEK sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang, dukungan infrastruktur, kemudahan berusaha, serta keterlibatan tenaga kerja lokal. Kombinasi faktor tersebut mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan kompetitif.

Di Kabupaten Batang, KEK Industriopolis Batang menjadi motor utama pertumbuhan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Batang sebesar 6,03 persen pada 2024. Kinerja tersebut meningkat signifikan pada 2025, dengan pertumbuhan ekonomi triwulan III mencapai 8,52 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Lonjakan ini ditopang oleh menguatnya konsumsi rumah tangga serta arus investasi yang terus masuk ke kawasan industri. Aktivitas ekonomi yang meningkat juga memicu efek berganda bagi masyarakat sekitar.

Berbagai kajian akademik mencatat keberadaan KEK Batang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja, penurunan tingkat pengangguran, hingga perbaikan kesejahteraan masyarakat. Angka kemiskinan di Kabupaten Batang tercatat turun dari 8,73 persen pada 2024 menjadi 7,79 persen pada 2025.

Tak hanya itu, pengembangan KEK juga mendorong peningkatan produktivitas ekonomi daerah. Masuknya investasi baru, penerapan teknologi industri, serta berkembangnya sektor pengolahan bernilai tambah membuat efisiensi produksi meningkat dan daya saing daerah semakin kuat.

Kinerja positif juga terlihat di Kabupaten Kendal. Pada triwulan III 2025, perekonomian Kendal tumbuh 8,84 persen (yoy), tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan ini ditopang oleh aktivitas industri dan investasi di kawasan industri serta KEK yang berkembang pesat dikutip Antara.

Airlangga menilai capaian tersebut menandakan penguatan ekosistem industri regional, termasuk munculnya efek limpahan ekonomi (spillover effect) antarwilayah di koridor Batang–Kendal–Semarang. Hal ini sekaligus menegaskan peran KEK sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah.

Ke depan, pemerintah memandang keberhasilan Batang dan Kendal dapat menjadi rujukan bagi pengembangan KEK di wilayah lain, khususnya untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di luar kawasan metropolitan.

Pemerintah pun berkomitmen terus mengoordinasikan kebijakan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar KEK dapat berfungsi optimal dalam mempercepat investasi, membuka lapangan kerja, serta mendorong pemerataan pembangunan ekonomi nasional.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru