Selasa, 30 Desember 2025

Erick Thohir: Dividen Rp13,95 Triliun dari BNI Dorong Ekonomi Nasional


 Erick Thohir: Dividen Rp13,95 Triliun dari BNI Dorong Ekonomi Nasional Erick Thohir: Dividen Rp13,95 Triliun dari BNI Dorong Ekonomi Nasional. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut dividen senilai Rp13,95 triliun yang dibagikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

Dalam keterangannya, Erick menyatakan pembagian dividen ini mencerminkan apresiasi atas kepercayaan para pemegang saham, serta keberhasilan BNI menjaga kinerja solid sepanjang tahun 2024.

Sepanjang tahun buku 2024, BNI mencatat laba bersih Rp21,5 triliun. Sebanyak 65 persen dari laba tersebut dibagikan sebagai dividen, menunjukkan komitmen terhadap keseimbangan antara penguatan modal dan penghargaan bagi investor.

Erick menilai capaian ini tak lepas dari strategi bisnis yang tepat, efisiensi operasional, serta kepemimpinan kuat dalam mengelola tantangan ekonomi global.

"Pencapaian BNI sejalan dengan transformasi BUMN yang menekankan profitabilitas dan keberlanjutan, katanya Jumat, dikutip Antara.

Ia  berharap BNI terus meningkatkan daya saing melalui inovasi dan digitalisasi, demi memperkuat posisi sebagai bank global asal Indonesia. 

BNI membukukan laba bersih Rp5,4 triliun pada kuartal I 2025, dengan kenaikan pendapatan operasional sebesar 2,8 persen menjadi Rp15,25 triliun.

Dari sisi intermediasi, pertumbuhan kredit BNI tumbuh sebesar 10,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp765,47 triliun per Maret 2025, didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16 persen yoy menjadi Rp433,4 triliun.

Dari sisi kualitas aset, rasio non-performing loan (NPL) terjaga di level 2 persen dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I 2024. Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

Dari sisi pendanaan, BNI mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5 persen yoy menjadi Rp819,6 triliun dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3 persen.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru