Loading
Pertamina Patra Niaga Kembangkan Avtur dari Minyak Jelantah. (Antaranews/Antara/HO-KPI)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pertamina Patra Niaga terus mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan berupa Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diproduksi dari minyak jelantah. Inovasi ini merupakan bagian dari dukungan perusahaan terhadap transisi energi di sektor penerbangan.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Alimuddin Baso, menyampaikan bahwa Pertamina SAF menjadi komitmen nyata dalam mendukung pengembangan bahan bakar aviasi berkelanjutan secara global. Perusahaan berperan penting dalam seluruh ekosistem, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pemasaran kepada maskapai penerbangan.
“Melalui inovasi Pertamina SAF, Pertamina mendorong komitmen global terhadap pengembangan bahan bakar aviasi berkelanjutan," ujar Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Alimuddin Baso dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pengembangan dan penerapan Pertamina SAF akan mempercepat pencapaian target Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060. Alimuddin juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan layanan energi yang bersih dan inovatif, termasuk penyediaan avtur hingga ke bandara-bandara perintis di seluruh Indonesia.
Saat ini, Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 72 Aviation Fuel Terminal (AFT) yang berfungsi mendukung konektivitas dan mendorong perekonomian daerah di Indonesia.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, memberikan apresiasi atas langkah aktif Pertamina Patra Niaga dalam kolaborasi dan inovasi bahan bakar berkelanjutan. INACA juga berpartisipasi dalam Pertamina SAF Forum 2025 sebagai wujud dukungan terhadap transformasi energi di sektor penerbangan.
Menurut Denon, upaya ini penting agar maskapai nasional dapat terus bersaing di tingkat internasional. Pertamina Patra Niaga juga menerima penghargaan “The Most Outstanding Efforts and Commitment to Indonesia’s Aviation Excellence” dari INACA pada acara peringatan HUT ke-55 organisasi tersebut.
Baca juga:
Nilai Ekonominya Tinggi, Indonesia Perlu Fokus Kembangkan Usaha Pengolahan Minyak JelantahAlimuddin Baso menyatakan rasa terima kasih atas pengakuan yang diterima dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung keberlanjutan serta kemajuan industri penerbangan nasional.