Loading
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (tengah) melakukan wawancara doorstop di sela-sela pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Rabu (12/11) waktu setempat. ANTARA/Anita Permata Dewi.
BELEM, ARAHKITA.COM – Komitmen Indonesia memperkuat ekosistem perdagangan karbon berintegritas kembali ditegaskan di panggung global. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bertemu CEO Gold Standard, Margaret Kim, untuk membahas langkah konkret penerapan Mutual Recognition Agreement (MRA) demi memastikan perdagangan karbon Indonesia memenuhi standar mutu internasional.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Menurut Menteri Hanif, Gold Standard menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi karbon nasional melalui sistem sertifikasi yang transparan dan kredibel.
“Gold Standard meyakinkan bahwa kita dapat mengeksekusi langkah bersama: memperkuat kolaborasi, memastikan kesepakatan, dan mendorong implementasi ekonomi karbon dengan standar integritas tinggi,” ujar Menteri Hanif dikutip Antara.
Baca juga:
Indonesia Pamerkan Kepemimpinan Hijau di COP30: Hashim Resmikan Paviliun Indonesia di BrasilIa menegaskan bahwa kerja sama ini membuka jalan bagi Indonesia untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli karbon global. Dengan reputasinya sebagai lembaga sertifikasi yang ketat dan tepercaya, Gold Standard diyakini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap proyek-proyek karbon Indonesia.
“Kita punya potensi luar biasa besar. Gold Standard telah lama membangun reputasi dan jejaring pembeli yang kuat, sehingga standar transaparansinya bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia,” jelasnya.