Rabu, 31 Desember 2025

AS Kerahkan 700 Marinir ke Los Angeles, Trump Dukung Penangkapan Gubernur California


 AS Kerahkan 700 Marinir ke Los Angeles, Trump Dukung Penangkapan Gubernur California AS Kerahkan 700 Marinir ke Los Angeles atasi protes. (CNBC Indonesia)

LOS ANGELES, ARAHKITA.COM - Pemerintah Amerika Serikat mengerahkan sekitar 700 marinir ke Los Angeles di tengah memuncaknya protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Langkah ini dilakukan sebagai penguatan sementara sebelum 2.000 personel Garda Nasional tiba di lokasi.

Pengerahan pasukan ini, dilansir CNA, menyusul gelombang demonstrasi yang telah memasuki hari keempat di sekitar pusat penahanan federal, tempat para imigran ditahan pasca-operasi penggerebekan besar-besaran oleh Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di California Selatan.

Militer AS menyatakan marinir akan membantu melindungi fasilitas dan personel federal. Namun, Undang-Undang Pemberontakan yang memungkinkan keterlibatan militer dalam penegakan hukum sipil belum diaktifkan.

Gubernur California Gavin Newsom menanggapi dengan menggugat pemerintah federal, menyebut pengerahan ini melanggar hukum federal dan kedaulatan negara bagian. Ia juga mengonfirmasi bahwa pemerintah pusat mengirim pasukan tanpa koordinasi langsung dengan pemerintah negara bagian.

Ketegangan meningkat setelah Trump menyatakan dukungannya terhadap pernyataan kepala keamanan perbatasan Tom Homan, yang menyarankan penangkapan Newsom atas tuduhan menghalangi penegakan hukum imigrasi. “Saya pikir itu ide yang bagus,” ujar Trump.

Hingga kini, protes menyebabkan kerusakan termasuk pembakaran kendaraan otonom Waymo dan serangan terhadap petugas kepolisian. Polisi Los Angeles mencatat lima petugas mengalami luka ringan dan beberapa demonstran melempar beton serta botol ke arah aparat.

Kepala Polisi Los Angeles Jim McDonnell mengatakan belum ada pemberitahuan resmi soal kedatangan marinir, dan menyebut pengerahan itu sebagai tantangan logistik besar.

Gedung Putih menegaskan bahwa pengerahan pasukan ini untuk mencegah kekacauan lebih besar, sementara pihak Demokrat mengecam sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru