Loading
Pemerintahan Donald Trump PHK 639 Karyawan Voice of America. (Metro TV)
WASHINGTON, ARAHKITA.COM - Pemerintahan Donald Trump resmi melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 639 karyawan Voice of America (VOA), menandai hampir berakhirnya lembaga penyiaran internasional milik pemerintah AS tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari gelombang pemangkasan besar-besaran yang telah menghapus sekitar 1.400 posisi di bawah Badan Media Global Amerika Serikat (USAGM) sejak Maret lalu.
PHK massal yang diumumkan pada Jumat tersebut nyaris membubarkan organisasi yang didirikan pada 1942 untuk melawan propaganda Nazi. VOA selama ini menjadi alat penting dalam diplomasi publik AS, dengan siaran pertamanya berbunyi: "Kami membawakan Anda suara-suara dari Amerika."
Kini, dilansir The Guardian, hanya sekitar 250 staf yang tersisa di bawah USAGM, jauh dari kejayaannya saat VOA menjangkau 360 juta pendengar mingguan dalam berbagai bahasa. Pemangkasan ini dilakukan setelah Gedung Putih menyebut VOA sebagai media “propaganda kiri” dan mengkritiknya karena tak menggunakan istilah “teroris” dalam pemberitaan tentang Hamas.
Penasihat senior Trump untuk USAGM, Kari Lake, menyebut keputusan ini sebagai akhir dari pemborosan dan disfungsi birokrasi yang selama ini dibiayai pembayar pajak. Ia juga sempat mengusulkan mengganti konten jurnalistik VOA dengan program dari jaringan sayap kanan One America News Network (OANN).
Sejak Maret, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memangkas lembaga federal yang dianggap membengkak. Karyawan VOA sempat diberi cuti berbayar dan sejumlah siaran ditangguhkan. Meskipun ada gugatan hukum terhadap keputusan ini, pengadilan federal mengizinkan PHK berlanjut.
Tiga jurnalis VOA, Patsy Widakuswara, Jessica Jerreat, dan Kate Neeper, yang memimpin gugatan terhadap kebijakan ini, menyebutnya sebagai akhir dari 83 tahun jurnalisme independen yang menjunjung nilai-nilai demokrasi Amerika di dunia.
Satu-satunya unit yang masih bertahan dari pemangkasan ini adalah Office of Cuba Broadcasting di Florida. Sebanyak 33 staf di sana tetap dipertahankan.
USAGM menawarkan program pemutusan hubungan kerja sukarela dengan gaji penuh hingga September dan tunjangan tambahan. Sekitar 163 staf memilih opsi tersebut dibandingkan PHK tanpa kompensasi.
Pemangkasan di VOA menjadi bagian dari strategi luas pemerintahan Trump untuk memangkas birokrasi federal, termasuk pemutusan ribuan pegawai dari IRS, USAID, Departemen Pendidikan, Kesehatan, dan Pertanian.