Selasa, 30 Desember 2025

Iran Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir, Desak Tindakan Hukum Internasional


 Iran Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir, Desak Tindakan Hukum Internasional Ilustrasi - Fasilitas nuklir Iran. ANTARA/Anadolu/py/am.

TEHERAN, ARAHKITA.COM – Pemerintah Iran menyampaikan kecaman keras atas serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir penting yang dijaga ketat. Serangan yang terjadi pada Minggu (22/6/2025) tersebut dinilai Iran sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Dalam pernyataan resminya, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menyebut serangan terhadap fasilitas di Fordow, Natanz, dan Esfahan sebagai tindakan brutal dan tidak sah. Iran juga mempertanyakan peran Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dinilai gagal memberikan respons tegas terhadap serangan-serangan sebelumnya yang dilakukan Israel terhadap instalasi nuklir Iran.

Iran Ajukan Pengaduan ke IAEA, Soroti Sikap Diam Dunia Internasional

Iran telah mengajukan pengaduan resmi kepada Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi. Teheran menilai badan internasional tersebut menunjukkan sikap pasif, bahkan cenderung abai terhadap meningkatnya agresi terhadap fasilitas sipil Iran yang diatur dalam kerangka kerja NPT.

"Ketidakpedulian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai netralitas IAEA dan integritas hukum internasional," tegas juru bicara AEOI dalam pernyataan tertulis.

Trump Klaim Serangan, Tensi Regional Meningkat

Kecaman Iran semakin menguat setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, melalui akun media sosialnya, mengklaim bertanggung jawab atas serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir tersebut.

"Kami telah menyelesaikan operasi sukses terhadap tiga lokasi strategis di Iran. Seluruh pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran," tulis Trump. Ia juga menyebut bahwa seluruh bom berhasil dijatuhkan, khususnya di lokasi Fordow yang menjadi target utama.

Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah serangan Israel yang menewaskan sejumlah tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran, sehingga mendorong Trump untuk memberikan lampu hijau terhadap operasi militer terbuka.

Iran Siapkan Langkah Hukum dan Seruan Global

Menanggapi agresi ini, AEOI menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menolak praktik “hukum rimba” dalam hubungan antarnegara. Iran juga menegaskan komitmennya untuk menempuh jalur hukum demi membela hak-hak kedaulatan nasionalnya.

"Kami tidak akan tinggal diam. Iran akan mengambil setiap langkah hukum yang sah untuk mempertahankan kepentingan rakyatnya," tulis AEOI.

Konflik Iran-AS Berpotensi Meluas

Menurut sejumlah pengamat, serangan terhadap fasilitas nuklir Iran berisiko memicu eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Teluk. Tidak tertutup kemungkinan Iran akan merespons dengan menargetkan pangkalan militer AS di kawasan atau mengambil tindakan strategis lainnya, seperti menutup Selat Hormuz—jalur penting distribusi energi dunia.

Situasi ini menambah daftar panjang ketegangan antara Teheran dan Washington, sekaligus menimbulkan kekhawatiran global akan stabilitas politik dan keamanan di Timur Tengah.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru