Rabu, 31 Desember 2025

Bom Bunuh Diri ISIS di Gereja Damaskus Tewaskan 22 Orang


 Bom Bunuh Diri ISIS di Gereja Damaskus Tewaskan 22 Orang Bom Bunuh Diri ISIS di Gereja Damaskus Tewaskan 22 Orang Albaladco

DAMASKUS, ARAHKITA.COM - Sebanyak 22 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan ISIS di sebuah gereja di Damaskus, Suriah, Minggu malam waktu setempat.

Serangan ini menjadi aksi besar pertama ISIS sejak rezim Bashar al-Assad digulingkan pada Desember lalu.

Pelaku meledakkan diri di dalam Gereja Ortodoks Yunani Saint Elias, kawasan Kristen lama Damaskus, saat ratusan jamaah tengah beribadah. Kementerian Dalam Negeri Suriah melaporkan bahwa pelaku melepaskan tembakan sebelum meledakkan rompi peledak di tengah jemaat. Saksi mata menyebut ada pelaku kedua yang juga bersenjata, namun tidak meledakkan diri.

Video yang beredar menunjukkan kerusakan parah di dalam gereja dan jasad korban berserakan di antara bangku-bangku yang hancur. Warga sekitar mendengar suara ledakan besar disusul sirene, sementara aparat keamanan mengepung lokasi dan tim penyelamat berdatangan.

“Orang-orang sedang berdoa dengan tenang saat ledakan terjadi,” ujar Fadi Ghattas, salah satu saksi mata seperti dilansir The Guardian.

Ia menyebut sedikitnya melihat 20 orang meninggal dunia.

Issam Nasr, jemaat lain yang selamat, menggambarkan kondisi mengerikan saat ledakan terjadi. “Orang-orang terbakar dan tubuh mereka hancur. Kami hanya membawa doa, bukan senjata,” katanya.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya aktivitas ISIS setelah kekosongan kekuasaan pasca-keruntuhan rezim Assad. Kelompok tersebut disebut berhasil memperoleh senjata dari gudang militer yang ditinggalkan pasukan Assad yang melarikan diri.

Pemerintah Suriah saat ini dipimpin oleh faksi Islam moderat yang sebelumnya tergabung dalam kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dikenal memusuhi ISIS. Sejak berkuasa, pemerintah baru telah melancarkan operasi anti-ISIS secara nasional.

Kelompok teror tersebut mencoba membangun kembali kekuatannya dengan mengeksploitasi retorika “pengkhianatan” terhadap nilai-nilai jihad, menyusul kemunculan foto Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa bertemu Presiden AS Donald Trump di Riyadh.

Pemerintah Suriah menyatakan komitmennya untuk melindungi minoritas agama dan menjaga persatuan nasional. “Ini tindakan pengecut yang bertentangan dengan nilai kebangsaan kita,” ujar Menteri Informasi Suriah, Hamza al-Mustafa.

PBB, melalui utusan khusus untuk Suriah Geir Pedersen, mengecam serangan ini dan meminta penyelidikan menyeluruh. “Ini kejahatan keji yang harus ditindak secara tegas,” katanya.

Meski mengklaim wilayah secara nominal, pemerintah baru Suriah masih menghadapi tantangan keamanan dari berbagai milisi bersenjata. Proses integrasi milisi ke dalam satu tentara nasional masih berlangsung.

Koordinasi antara pemerintah baru dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS juga terus dikembangkan untuk menghadapi ancaman ISIS. Washington menilai kebangkitan ISIS di Suriah sebagai salah satu isu keamanan utama di kawasan tersebut.

 

 

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru