Selasa, 30 Desember 2025

Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir, Asal Israel Juga Ikut


 Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir, Asal Israel Juga Ikut Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir, Asal Israel Juga Ikut. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif menciptakan kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. Namun, dukungan tersebut diberikan dengan syarat bahwa Israel juga harus menghentikan kepemilikan dan pengembangan senjata semacam itu.

Hal ini disampaikan Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Rabu, 25 Juni.

"Iran siap bekerja sama untuk meningkatkan keamanan dan memperkuat stabilitas serta perdamaian di kawasan," kata Pezeshkian.

"Kami setuju untuk menciptakan kawasan yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, tentu saja, dengan syarat bahwa kawasan itu juga mencakup Israel, karena tindakan negara ini baru-baru ini tidak memberikan ruang bagi kepercayaan apa pun padanya," lanjut Presiden Iran.

 

Sebelumnya, situasi di Timur Tengah meningkat pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia.

Teheran membalas dengan menyerang target militer di dalam Israel. Pada tanggal 22 Juni, pesawat bomber AS menyerang tiga lokasi nuklir Iran, Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Kemudian pada Senin (23/6), Iran melancarkan serangan rudal di Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar sebagai langkah tanggapan atas serangan AS tersebut.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin malam bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang, setelah 24 jam, akan menjadi akhir resmi dari "perang 12 hari."

Pada Selasa (24/6), Trump mengatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel kini berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.

Sebelumnya, perwakilan tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, pada Minggu (22/6) menyerukan agar fasilitas nuklir Israel ditempatkan di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

"Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak berdasarkan Bab 7 Piagam PBB dan memperbaiki ketidakadilan dan pelanggaran berat tersebut dengan: … Menempatkan fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan Badan (Badan Tenaga Atom Internasional/IAEA)," kata Iravani dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dilansir Antara.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru