Loading
Laporan Awal kecelakaan Air India sebut, Suplai Bahan Bakar ke Mesin terputus. (The Guardian)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Laporan awal investigasi kecelakaan Air India yang jatuh di Ahmedabad 12 Juni 2025 menyebutkan bahwa sakelar bahan bakar mesin terputus sebelum pesawat terjun bebas menghantam gedung.
Dalam laporan disebutkan, bahan bakar ke kedua mesin pesawat Air India yang jatuh dan menewaskan 260 orang bulan lalu tampaknya terputus beberapa detik setelah lepas landas.
Laporan awal yang dilansir The Guardian mengungkap bahwa kedua sakelar bahan bakar di kokpit dipindahkan ke posisi cut-off, yang berarti memutus pasokan bahan bakar ke mesin dan secara efektif mematikan kedua mesin pesawat. Analisis dari perekam data penerbangan dan suara kokpit menunjukkan bahwa salah satu pilot terdengar bertanya mengapa mesin dimatikan, dan pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya.
Baca juga:
Satu-satunya Korban Selamat Air India Duduk di Kursi 11A: ‘Saya tidak Tahu Bagaimana Bisa Selamat‘Tidak dijelaskan lebih lanjut siapa dari dua pilot itu, apakah Kapten Sumeet Sabharwal (56), seorang instruktur senior Air India, atau kopilot Clive Kunder (32) yang membuat pernyataan tersebut. Juga tidak diungkap siapa yang mengirim sinyal darurat "mayday" menjelang pesawat kehilangan kendali.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa sakelar bahan bakar dipindahkan secara berturut-turut dengan jeda satu detik, sesuai waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan dua sakelar secara manual. Beberapa saat setelah kedua mesin mati, sakelar dikembalikan ke posisi semula, dan salah satu mesin berhasil dihidupkan kembali. Namun, upaya tersebut terlambat, karena pesawat sudah kehilangan ketinggian secara drastis.
Ahli penerbangan asal AS, John Nance, menyatakan bahwa pemindahan sakelar bahan bakar selama fase kritis penerbangan seperti pendakian hampir tidak pernah dilakukan oleh pilot yang berpengalaman. Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut sangat tidak lazim dan berisiko tinggi.
Pilot utama pesawat Air India adalah Sumeet Sabharwal, 56 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 15.638 jam dan, menurut pemerintah India, juga seorang instruktur Air India. Kopilotnya adalah Clive Kunder, 32 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 3.403 jam.
Berbicara dari ranjang rumah sakit bulan lalu, Vishwash Kumar Ramesh, pria berusia 40 tahun, satu-satunya orang yang selamat dalam kecelakaan tersebut, mengatakan pesawat terasa seperti "terjebak di udara" tak lama setelah lepas landas sebelum lampu mulai berkedip-kedip.
"Setelah itu, tiba-tiba pesawat menabrak sebuah gedung dan meledak."
"Saya tidak percaya bagaimana saya bisa keluar hidup-hidup. Untuk sesaat, saya merasa seperti akan mati juga, tetapi ketika saya membuka mata dan melihat sekeliling, saya menyadari bahwa saya masih hidup. Saya masih tidak percaya bagaimana saya bisa selamat."