Loading
Slovenia Persona Non-Gratakan Dua Menteri Israel. (Traveloka)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Slovenia secara resmi telah mempersona non-gratakan dua menteri Israel karena peran mereka dalam krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Keputusan ini diumumkan Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon pada Kamis (17/7) dan menjadikan Slovenia sebagai negara anggota Uni Eropa pertama yang mengambil langkah tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Fajon menyebut Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich sebagai pihak yang bertanggung jawab atas situasi yang disebutnya "tak tertahankan" di Gaza.
Pemerintah Slovenia berharap deklarasi ini memberi tekanan nyata kepada Israel agar menghentikan penderitaan warga sipil dan memperbaiki kondisi kemanusiaan di wilayah konflik.
Langkah ini mempertegas sikap politik Slovenia setelah sebelumnya mengakui Negara Palestina pada Juni 2025, sebuah keputusan yang turut menuai sorotan dunia internasional.
Israel menolak seruan internasional untuk gencatan senjata dan terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak akhir Oktober 2023 yang menewaskan hampir 58.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit.
November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilakukannya di daerah kantong tersebut.