Rabu, 31 Desember 2025

WHO Peringatkan Kematian Balita karena Kelaparan di Gaza Melonjak


 WHO Peringatkan Kematian Balita karena Kelaparan di Gaza Melonjak WHO Peringatkan Kematian Balita karena Kelaparan di Gaza Melonjak. (Serambinews.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lonjakan kematian akibat kelaparan di Jalur Gaza. Hingga pertengahan 2025, sebanyak 21 anak di bawah usia balita dilaporkan meninggal dunia akibat malnutrisi.

Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir sedikitnya 10 orang di Gaza meninggal akibat malnutrisi, sehingga jumlah totalnya menjadi 111 orang.

 

"2,1 juta orang yang terjebak di zona perang, di Gaza, menghadapi pembunuh lain selain bom dan peluru – kelaparan. Kini kita menyaksikan lonjakan kematian akibat malnutrisi. Sejak 17 Juli pusat-pusat malnutrisi akut parah penuh sesak tanpa pasokan makanan darurat yang memadai. Pada 2025 WHO telah mendokumentasikan 21 kematian akibat malnutrisi pada anak-anak di bawah usia lima tahun," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu waktu setempat.

Menurutnya, tingkat malnutrisi akut di Jalur Gaza melampaui 10 persen dari populasi, dan lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui menderita malnutrisi, yang kerap dalam kondisi parah.

Tedros menambahkan bahwa penangguhan dan pembatasan akses pasokan bantuan kemanusiaan juga memicu krisis kelaparan.

"95 persen rumah tangga di Gaza menghadapi krisis air yang parah, dengan akses harian jauh di bawah kebutuhan minimum untuk minum, memasak, dan kebersihan," katanya.

Pada Januari Israel melarang aktivitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), menuding bahwa beberapa staf mereka telah membantu serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, yang memicu eskalasi konflik saat ini dan mendorong Israel untuk memberlakukan pengepungan total di wilayah kantong tersebut.

Baru-baru ini otoritas Israel mulai mengelola pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika Serikat, yang titik pendistribusiannya terkonsentrasi di wilayah Selatan.

Pada 20 Mei Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini menuduh Israel telah menjadikan bantuan kemanusiaan untuk menggusur paksa warga Palestina.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru