Loading
Belanda Akan Membeli Senjata AS Senilai Rp9,421 Triliun untuk Kyiv. (Foto Ilustrasi Kompas.com)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Belanda telah menyatakan akan menyumbang US$ 578 juta (sekitar Rp9,421 triliun) untuk membeli peralatan militer dari Amertika Serikat (AS) untuk Ukraina.
Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, mengatakan pada hari Senin bahwa paket tersebut akan mencakup suku cadang dan rudal Patriot.
Keputusan itu menjadikan Belanda sebagai negara NATO pertama yang berkontribusi pada mekanisme baru untuk memasok Kyiv dengan senjata Amerika.
Sekjen NATO Mark Rutte, menyambut baik pengumuman Belanda dan mengatakan ia telah mendorong anggota aliansi lainnya untuk berpartisipasi dalam mekanisme baru tersebut, yang disebut inisiatif Daftar Persyaratan Prioritas Ukraina NATO (Purl).
"Ini tentang memberikan Ukraina peralatan yang sangat dibutuhkannya saat ini untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia," ujar Rutte, mantan perdana menteri Belanda dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan The Guardian.
Rutte menambahkan bahwa ia mengharapkan pengumuman penting lebih lanjut dari sekutu negara lain segera.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik bantuan tersebut, menyebutnya sebagai kontribusi besar dalam memperkuat pertahanan udara negaranya dan keamanan Eropa secara keseluruhan.
Sementara itu, Amerika Serikat melalui Duta Besarnya untuk NATO menyatakan bahwa pengiriman bantuan militer lewat mekanisme ini akan dilakukan secepat mungkin, bahkan dalam hitungan minggu. Menurut Matthew Whitaker, Belanda hanyalah yang pertama dari banyak negara lain yang akan berkontribusi.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan pendekatan baru terhadap konflik. Ia mengatakan bahwa sekutu Eropa akan membiayai persenjataan AS untuk Ukraina. Trump juga mengumumkan bahwa utusan khususnya, Steve Witkoff, akan mengunjungi Moskow dalam waktu dekat untuk mendorong Rusia menyetujui kesepakatan damai. Trump memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi sanksi baru jika tidak ada kemajuan.
Kunjungan diplomatik lainnya juga direncanakan, termasuk Keith Kellogg yang dijadwalkan ke Kyiv, sebagai bagian dari inisiatif diplomatik Trump dalam menyudahi perang.
Di dalam negeri Ukraina, pihak berwenang menindak korupsi dalam pembelian alat militer. Enam orang, termasuk seorang anggota parlemen dan pejabat pemerintah, didakwa dalam kasus penggelembungan harga drone dan perangkat pengacau sinyal militer. Suap diperkirakan mencapai 30 persen dari nilai kontrak senilai US$ 240.000.
Presiden Zelenskyy juga melaporkan kehadiran tentara bayaran asing dari Tiongkok, Tajikistan, Uzbekistan, Pakistan, dan beberapa negara Afrika di wilayah Kharkiv yang berbatasan dengan Rusia.
Dalam pernyataan terpisah, Trump mengancam akan menaikkan tarif atas barang-barang dari India karena negara tersebut terus membeli minyak Rusia dalam jumlah besar dan menjualnya kembali di pasar global. India menyatakan akan melindungi kepentingannya dan menyebut keputusan Trump tidak dapat dibenarkan.
Sementara itu, kilang minyak Ryazan milik Rosneft di Rusia menghentikan sekitar 50 persen kapasitas produksinya sejak 2 Agustus setelah serangan drone Ukraina. Dua unit utama kilang yang berlokasi sekitar 180 km dari Moskow dinonaktifkan usai serangan tersebut.