Selasa, 30 Desember 2025

Tentara Korea Utara Langgar Perbatasan, Korsel Lepaskan Tembakan Peringatan


 Tentara Korea Utara Langgar Perbatasan, Korsel Lepaskan Tembakan Peringatan Tentara Korea Utara Langgar Perbatasan / Foto ilustrasi; Antaranews

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sebanyak 30 tentara Korea Utara dilaporkan melintasi garis perbatasan antar-Korea, memicu tembakan peringatan dari militer Korea Selatan. Insiden ini dikonfirmasi oleh Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) dalam pernyataan resminya pada Minggu.

Komando Gencatan Senjata Militer Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCMAC) menyatakan bahwa para tentara Korea Utara, yang merupakan bagian dari Tentara Rakyat Korea (KPA), menyeberang ke wilayah Korea Selatan di area yang tengah digunakan untuk kegiatan konstruksi dan pemeliharaan.

"Tim penyidik UNCMAC (Komisi Gencatan Senjata Militer UNC) memastikan bahwa sekitar 30 personel Tentara Rakyat Korea (KPA) melewati Garis Demarkasi Militer pada area tempat mereka melakukan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan," kata sang juru bicara dalam pernyataan tertulis.

Menurut juru bicara UNC, pasukan Korea Selatan telah lebih dulu memberikan peringatan kepada personel Korea Utara agar segera mundur setelah melintasi Garis Demarkasi Militer. Namun, tidak ada tanggapan dari pihak Korea Utara. Akibatnya, pasukan Korsel menembakkan tembakan peringatan di zona tembakan yang telah ditentukan untuk memaksa mereka kembali ke sisi utara.

 

"Pihak Korsel kemudian menembakkan tembakan peringatan di wilayah tembakan yang sudah ditentukan untuk memaksa personel KPA mundur ke sisi utara Garis Demarkasi Militer," menurut juru bicara UNC.

Menyusul insiden tersebut, pihak UNCMAC memulai penyelidikan mereka, yang oleh Kepala Staf Gabungan Korsel dilaksanakan Selasa lalu.

Namun demikian, UNC mengakui bahwa pihak Korut telah menyampaikan pemberitahuan sebelumnya terkait rencana kegiatan konstruksi yang akan mereka lakukan di sejumlah titik di Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korsel dan Korut.

"UNC mengakui pentingnya pemberitahuan awal dan dialog dalam memitigasi risiko kesalahpahaman dan insiden yang tidak disengaja," kata juru bicara UNC dilansir Antara.

"Kami selalu siap untuk melibatkan pihak KPA dalam hal ini serta dalam isu-isu lainnya terkait kesepakatan yang berlaku selama ini," ucap dia, menambahkan.

Sejak April tahun lalu, personel Korut terlihat memasang pagar kawat berduri dan penghalang anti-tank di dekat Garis Demarkasi Militer. Langkah tersebut dipandang merupakan upaya mereka menguatkan garis perbatasan dengan Korsel.

Pihak militer Korsel menyampaikan peringatan ketika personel Korut yang terlibat dalam pemasangan pagar tersebut mendekati Garis Demarkasi Militer. Tembakan peringatan baru dilepaskan ketika personel Korut melewati demarkasi.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru