Rabu, 31 Desember 2025

Hubungan Modi dan Trump Memburuk, Modi Tolak Dukung Trump untuk Nobel Perdamaian


 Hubungan Modi dan Trump Memburuk, Modi Tolak Dukung Trump untuk Nobel Perdamaian Hubungan Modi Dan Trump Memburuk. (Ariana.id)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM - Hubungan antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan mengalami ketegangan. Pemicu utamanya adalah penolakan Modi untuk merekomendasikan Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Menurut laporan harian The New York Times pada Sabtu, 30 Agustus, ketegangan ini bermula dari percakapan telepon antara kedua pemimpin pada 17 Juni lalu. Dalam percakapan tersebut, Trump menyampaikan kebanggaannya atas perannya dalam meredakan ketegangan militer antara India dan Pakistan. Ia juga menyebut bahwa Pakistan berencana mencalonkannya untuk Nobel Perdamaian.

Namun, berdasarkan informasi dari sumber yang mengetahui isi pembicaraan tersebut, Modi tidak setuju bahwa Trump memiliki peran signifikan dalam tercapainya gencatan senjata. Penolakan Modi untuk mendukung pencalonan Trump dinilai sebagai faktor utama memburuknya hubungan kedua kepala negara.

Pekan lalu, dilansir Antara, harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan bahwa Trump berusaha menghubungi Modi sebanyak empat kali dalam beberapa pekan terakhir. Namun, Modi menolak menjawab panggilan tersebut.

Pada Februari lalu, Trump menyatakan dirinya pantas meraih Nobel Perdamaian. Sebulan sebelumnya, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyebut kemungkinan akan mencalonkan Trump jika usahanya terbukti membawa penyelesaian damai bagi konflik di Ukraina dan Gaza.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko juga menyatakan dukungan, meskipun ia menilai penghargaan itu kini sudah kehilangan relevansinya.

Pada awal Juli, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu memberi tahu Trump bahwa dirinya telah mengirim surat resmi ke Komite Nobel untuk mendukung pencalonan pemimpin AS itu.

Pada bulan yang sama, Menteri Luar Negeri Rwanda Olivier Nduhungirehe menyatakan Trump layak mendapat Nobel Perdamaian, seperti halnya siapa pun yang membantu menyelesaikan konflik antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.

Sebelumnya, pada Juni, pemerintah Pakistan mengumumkan pencalonan Trump untuk Nobel Perdamaian 2026 atas apa yang disebut sebagai “intervensi diplomatik yang tegas dan kepemimpinan penting” selama eskalasi terbaru antara Pakistan dan India.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru