Rabu, 31 Desember 2025

Inggris Sambut Presiden Palestina, Bahas Gaza dan Dukungan Solusi Dua Negara


 Inggris Sambut Presiden Palestina, Bahas Gaza dan Dukungan Solusi Dua Negara Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (HO-Anadolu/www.aa.com.tr)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan kunjungan resmi ke Inggris pada Minggu (7/9/2025). Agenda ini menjadi salah satu pertemuan penting di tengah krisis Gaza, dengan fokus pembahasan pada gencatan senjata permanen, rekonstruksi wilayah, dan dukungan terhadap solusi dua negara.

Menurut laporan kantor berita WAFA, Abbas dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. Pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza sekaligus membuka jalan bagi proses perdamaian yang adil.

Selain membahas gencatan senjata, kedua pemimpin juga akan menyoroti sejumlah isu strategis, seperti pengakuan penuh terhadap negara Palestina, rencana pemulihan dan pembangunan kembali Gaza, serta penghentian tindakan sepihak Israel yang mencakup ekspansi pemukiman kolonial dan aneksasi wilayah.

Agenda lain yang dibicarakan adalah persiapan konferensi internasional tentang solusi dua negara. Inggris bersama beberapa negara Barat—termasuk Prancis, Belgia, Kanada, dan Australia—berencana mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar pada 8–23 September mendatang. Jika terealisasi, langkah ini akan menambah daftar panjang 147 negara yang sudah lebih dulu memberikan pengakuan resmi.

Kunjungan Abbas berlangsung di tengah situasi kemanusiaan yang semakin genting. Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 64.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur vital, sehingga menyebabkan krisis kelaparan yang parah.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) juga tengah memproses kasus genosida yang diajukan terhadap Israel.

Kunjungan ini memberi harapan baru bagi Palestina untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih kuat, sekaligus menegaskan kembali pentingnya solusi politik yang berkeadilan di Timur Tengah.sebagaimana dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru