Loading
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat memberikan keterangan saat Press Briefing mengenai Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/bar.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menjadi salah satu pembicara utama pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-79 yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, mulai 22–29 September 2025. Dalam kesempatan ini, Prabowo akan menyoroti berbagai dinamika global, termasuk konflik di Timur Tengah, isu Palestina, hingga peran negara-negara Global South di kancah internasional.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, menyampaikan bahwa Prabowo akan tampil di urutan ketiga pada sesi perdebatan umum atau general debate yang dimulai 23 September. “Isu yang akan diangkat sangat relevan dengan kondisi global saat ini, mulai dari serangan militer di Qatar hingga upaya memperkuat posisi Palestina,” ujar Tri dalam pengarahan media di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Selain membahas isu geopolitik, pidato Prabowo juga akan menekankan visi Asta Cita serta dorongan reformasi sistem multilateral agar lebih adil dan inklusif. Dengan mengusung Semangat Bandung, Indonesia ingin mendorong peran strategis negara-negara berkembang di panggung dunia.
Tak hanya dalam forum utama, delegasi Indonesia juga dijadwalkan mengikuti sejumlah pertemuan tematik. Agenda tersebut meliputi isu perubahan iklim, kemanusiaan, kesehatan mental, penghapusan senjata nuklir, serta pemberdayaan perempuan.
Sidang Majelis Umum PBB tahun ini dipastikan dihadiri 145 negara, dengan 137 di antaranya diwakili langsung oleh kepala negara atau pemerintahan.
Jumlah partisipan diperkirakan terus bertambah menjelang pelaksanaan. Kehadiran Prabowo pun menjadi momen penting bagi diplomasi Indonesia, sekaligus peluang memperkuat citra bangsa di tengah tantangan global yang kian kompleks dikutip Antara.